Adapun 20 rakaat shalat tarawih dicontohkan oleh sahabat Nabi dan diteruskan secara turun temurun hingga disepakati oleh ulama 4 madzhab.
"Pada zaman sahabat Nabi, ternyata Sayyidina Umar bin Khattab dan lainnya melakukan shalat tarawih dengan 20 rakaat, dan mereka sahabat Nabi, kemudian setelah itu turun temurun," ujar Buya Yahya.
"Ternyata 4 madzhab semuanya kompak adalah shalat tarawih adalah 20 rakaat," lanjutnya.
Walau begitu, Buya Yahya mengingatkan untuk tetap menyebut itu sebagai bilangan tarawih dari Rasulullah karena Nabi tak pernah menyebutkannya.
"Tapi jangan dikatakan itu shalat tarawih bilangannya Rasulullah," ujar Buya Yahya.
Adapun ulama 4 madzhab cenderung pada 20 rakaat tarawih karena mengikuti perkataan Nabi yang menyuruh umatnya untuk mendengarkan perkataan sahabat Nabi.
"Kenapa kok ulama 4 madzhab itu lebih cenderung pada 20 rakaat, karena Nabi itu menyuruh peduli kepada sahabat Nabi bahkan mengambil perkataan sahabat Nabi," terang Buya Yahya.
"Maka mereka mengikuti apa yang dilakukan Sayyidina Umar bin Khattab," lanjutnya.
Oleh karena itu menurut Buya Yahya, orang yang shala tarawih 20 rakaat berarti telah mengikuti sunnah Rasul dalam menghidupkan malam Ramadhan sekaligus mengikuti sahabat Nabi.
Load more