"Jadi kalau ada orang puasa yang suka mencuri, ada orang puasa yang suka mencela, kata Nabi, Allah tidak butuh pada puasanya. Ini bahasa yang sangat tegas," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menerangkan, hadits tersebut berarti memberikan isyarat bahwa jangan sekali-kali menyandingkan puasa dengan maksiat, sebab puasa merupakan ibadah yang fungsinya untuk menutup maksiat.
"Artinya, jangan sekali-kali menyandingkan puasa dengan maksiat. Anda puasa fungsinya menutup maksiat," kata UAH.
"Jadi kalau ada orang puasa tapi masih mengerjakan maksiat, ada yang salah dengan puasanya," tambahnya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, dalam hadits diterangkan bahwa puasa yang benar itu akan memberikan perisai dari kemaksiatan.
Maka orang yang berpuasa akan memiliki perisai dari hal-hal buruk.
"Jadi kalau dia benar puasanya, dia akan punya perisai dari yang buruk, yang kotor, yang tidak baik, dibuang," kata Ustaz Adi Hidayat.
Load more