Dahsyat! Ini Hikmah dari Puasa Ramadhan

Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu kewajiban yang ditetapkan oleh Allah SWT kepada hambaNya yang beriman adalah puasa Ramadhan. 

Kewajiban puasa Ramadhan ini disebutkan dalam Al-Qur`an surat Al-Baqarah ayat 183. 

Berikut beberapa hikmah dan faedah dari puasa ramadhan yang diambil dari Al-Fiqh Al-Manhaji ‘Ala Madzhab Al-Imam Al-Syafi’I.

Membangkitkan Hati Orang Mukmin

Hikmah pertama dari puasa adalah dapat membangkitkan hati orang mukmin untuk mendekatkan diri kepada Allah. 

Hal itu karena orang yang puasa tidak akan melewati siang hari kecuali ia merasakan lapar dan haus, sedangkan nafsunya menginginkan untuk makan dan minum.

Dengan puasa, ketakwaan orang mukmin akan bertambah karena dia memilih untuk mengikuti perintah Allah dan hati akan bertambah rasa muraqabah pada Allah.

Puasa Adalah Bukti Ketaatan Kepada Allah

Hikmah puasa kedua adalah membuktikan ketaatan akan hukum Allah dengan sungguh-sungguh dan mengikuti kehendak Allah.

Hal ini karena puasa adalah rukun Islam yang ketiga.

Puasa Meninggikan Sifat Kehambaan

Kemudian hikmah lainnya dari puasa adalah saat dimana Allah menginginkan hambaNya untuk memenuhi bulan Ramadhan dengan ketaatan dan takarub serta meninggikan makna sifat kehambaan mereka pada Allah.

Puasa Bersihkan dan Perhalus Perasaan

Hikmah lainnya dari puasa adalah membuat hari menjadi bersih.

Hal ini karena sesungguhnya saat  seseorang selalu dalam kondisi kenyang hatinya akan keras.

Kerasnya hati itu maka dapat menumbuhkan perbuatan-perbuatan yang zalim.

Kedua hal ini tentu bertentangan dengan kondisi umat Islam yang sesungguhnya

Maka dalam pensyariatan puasa terdapat hal yang bisa membersihkan hati orang Islam dan memperhalus perasaannya. 

Puasa Membuat Seseorang Lebih Peduli pada Sesama

Sesungguhnya diantara dasar-dasar yang sangat penting dalam membangkitkan persatuan umat Islam adalah saling mengasihi dan saling simpati di antara umat Islam. 

Itulah hikmah-hikmah dari puasa Ramadhan.

Semoga kita semua dimudahkan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Sumber: Al-Fiqh Al-Manhaji ‘Ala Madzhab Al-Imam Al-Syafi’I

Penulis: Ahmad Badruzzaman - Nahdlatul Ulama