Jakarta. tvOnenews.com-Sejarah Islam di Indonesia tak bisa dilepaskan dari Wali Songo, tokoh penyebar agama islam yang sangat populer di tanah Jawa. .
Yang unik dari metode dakwah Wali Songo adalah menyebarkan agama Islam melalui seni, pendidikan dan menjujung tradisi lokal.
Strategi Wali Songo itu berhasil membuat masyarakat Jawa perlahan menerima ajaran Islam, banyak dari mereka yang ingin mempelajari agama Islam kepada Wali Songo dan akhirnya mengucapkan kalimat Syahadat.
Berikut cara Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam seperti dikutip dari Atlas Wali Songo yang ditulis Agus Sunyoto terbitan Pustaka Ilman.
1.Sunan Gresik
Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim adalah Pemimpin Wali Songo di generasi pertama, Beliau berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di daerah Jawa pada abad 15 dan 16. Merupakan keturunan dari Ali Zainal, Cicit Nabi Muhammad SAW.
Sunan Gresik merupakan seorang Ahli Tata Negara yang menjadi penasehat Raja. Ia dianggap sebagai penyiar Islam pertama di tanah Jawa, makanya beliau dianggap sebagai Ayah dari para Wali.
Sunan Gresik sebenarnya bukan orang Indonesia, Beliau ahli agama yang berasal dari wilayah Timur Tengah. Beliau datang ke tahan Jawa pada tahun 1404 dan berlabuh di Leran, Kecamatan Manyar, Kota Gresik, Jawa Timur. Strategi Sunan Gresik dalam menyebarkan ajaran agama Islam dengan Berdagang, nengajarkan ilmu pertanian, pengobatan gratis dan membuat masjid serta pesantren.
Selain itu Sunan Gresik juga mempelajari tradisi, adat istiadat masyarakat Jawa sebelum akhirnya memasukan ajaran agama Islam ke dalam tradisi serta adat istiadat tersebut.
2.Sunan Ampel
Bernama asli Ali Rahmatullah atau yang dikenal dengan Sunan Ampel adalah seorang Wali yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Beliau lahir pada tau 1401 di daerah Champa, wilayah kerajaan Aceh. Sunan Ampel merupakan putra dari Sunan Gresik dan Dewi Chandrawulan.
Sunan Ampel menyebarkan ajaran agama Islam khususnya di daerah Surabaya. Sunan Ampel masuk ke tahan Jawa pada tahun 1443M bersama adiknya yaitu Sayid Ali Murtadho, Sebelum memasuki pulau Jawa Sunan Ampel dan adiknya Sayid Ali Murtadho berada di palembang selama 3 tahun setelah itu melanjutkan ke Gresik lalu kembali ke wilayah Majapahit untuk menemui bibinya.
Metode yang digunakan Sunan Ampel dalam menyebarkan ajaran agama Islam terbilang cukup cepat. Ia menggunakan metode moh limo yaitu moh main atau memiliki artian jangan berjudi, moh ngombe yang saat itu Sunan Ampel mengajarkan untuk jangan mabuk (alkohol), moh maling yang memiliki artian jangan mencuri, moh madat yaitu jangan menghisap candu (narkoba) dan yang terakhir moh madon yaitu larangan untuk berzina. Selain metode yang beliau gunakan ia juga menerapkan sikap menerima masyarakat manapun yang ingin mempelajari agama Islam kepadanya di sebuah Pesantren.
3. Sunan Bonang
Sunan Bonang lahir pada tahun 1465 di Rembang dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim, Beliau merupakan putra dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manita.
Waktu kecil Sunan Bonang belajar di pesantren milik ayahnya Sunan Ampel yaitu Ampel Denta dan beliau berkawan akrab dengan Sunan Giri. Setelah menuntut ilmu, Sunan Bonang pergi ke Pasai untuk memperdalam Ilmu Sufi. Setelah satu tahun di Pasai, Sunan Bonang kembali ke Jawa karena tenaga nya sangan dibutuhkan untuk penyebaran agama Islam.
Sunan Bonang menggunakan kesenian untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan menyebarkan ajaran Islam. Beliau menggunakan seperangkat gamelan yang disebut Bonang, Ia seorang wali yang mempunyai cita rasa musik yang tinggi, Sehingga ketika beliau membunyikan Bonang sangat berpengaruh tinggi kepada pendengarnya dan dari situ lah Sunan Bonang menyebarkan agama Islam.
4.Sunan Drajat
Nama kecilnya Raden Maulana Hasyim kemudian mendapat gelar Raden Syariffudin. Lahir pada tahun 1470M, Sunan Drajat merupakan putra dari Sunan Ampel yang dikenal karena kecerdasannya dan beliau merupakan saudara dari Sunan Bonang.
Sunan Drajat bersekolah di pesantren ayahnya. Ampel Denta dan berguru kepada Sunan Gunung Jati. Setelah itu beliau membantu Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan agama Islam di daerah Cirebon. Setelah Sunan Gresik mendapatkan banyak pemahaman tentang ajaran Islam, Kemudian ia memutuskan untuk mulai berdakwah di daerah pesisir utara wilayah barat tepatnya di daerah pesisir Gresik
Dalam misinya untuk menyebarkan agama islam beliau menggunakan kegiatan sosial sebagai ujuk tombaknya seperti menyantuni anak anak yatim dan orang orang sakit, dan berbaur kepada masyarakat untuk berdakwah.
5.Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah ulama dan panglima perang kesultanan Demak yang termasuk ke dalam dewan Wali Songo. Nama lainnya adalah Ja’far As shidiq beliau merupakan putra dari Sunan Ngudung dan Nyai Ageng Manyuran.
Strategi dakwah Sunan Kudus melalui pendekatan massa, melakukan pendekatan terhadap kepercayaan masyarakat, tidak melakukan kekerasan, mengikuti dari belakang terhadap kelakuan dan adat rakyat dan perlahan memasuki ajaran Islam ke dalamnya dan Sunan Kudus sangat menghindari konfrontasi secara langsung. Prinsipnya mengambil ikan tanpa membuat keruh airnya.
6.Sunan Giri
Sunan Giri lahir di Blambangan tahun 1442M, Meupakan anggotan Wali Songo pendiri kerajaan Giri Kedaton yang berkedudukan di daerah Kabupaten Gresik.
Saat kecil Sunan Giri menempuh ilmu di pesantren milik Sunan Ampel yaitu Ampel Denta. Sunan Giri memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam di tanah air. Ia menggunakan kesenian dalam menyebarkan agama islam. Ia menciptakan sebuah karya seperti tambang dan permainan, beberapa diantaranya lagu Lir-Ilir, Dandang Gula dan permainan Cublak-cublak Suweng.
7. Sunan Kalijaga
Raden Said pada masanya dijuluki dengan Brandal Lokajaya, Beliau merupakan Wali yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Selain sebagai ulama beliau juga sebagai pensihat keraton, Seniman dan Arsitek yang ulung.
Sunan Kalijaga dikenal sebagai seorang arsitek dan politikus yang jenius, Karena kejeniusannya beliau mengkulturasi seniman wayang sebagai media menyebarkan agama islam. Memasukan ajaran agama Islam saat menampilkan pertunjukan wayang dan menciptakan lagu ‘Lingsir Wengi’ sebagai media menyebarkan ajaran Islam yang sampai saat ini lagu tersebut masih populer.
8.Sunan Muria
Sunan Muria dengan nama lahir Raden Umar. Lahir pada tahun 1450M di Jawa Tengah, Sunan Muria merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi saroh.
Sunan Muria merupakan anggota Wali Songo yang paling muda. Ia tokoh dalam kerajaan Demak. Sunan Muria menggunakan kesenian dalam menyebarkan ajaran Islam. Ia berhasil memodifikasi tradisi umat Hindu-Budha yaitu sesajen yang tadinya sesajen menghidangkan makanan untuk arwah leluhur menjadi kegiatan mengaji dan do’a bersama lalu menghidangkan makanan untuk masyarakat.
9.Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati lahir dengan nama Hidayatullah atau lebih dikenal dengan Sayyid Al-Kamil. Lahir pada tahun 1448M, Sunan Gunung Jati merupakan putra dari Syarif Abdullah Umtaddudin dan Nyai Rara Santang, Beliau seorang dari Mesir dan merupakan keturunan Rasullah SAW
Sunan Gunung Jati berkelana untuk belajar agama Islam dan sampai Cirebon pada 1470M. Ia dinobatkan menjadi Raja Cerbon dengan gelar Maulana Jati. Beliau menyebarkan agama Islam dengan pendekatan budaya,Menguatkan kedudukan politik dengan menjalin hubungan baik dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Cirebon, Banten dan Demak untuk memuluskan dakwahnya.
Itulah sejarah singkat bagaimana para Wali Songo menyebarkan agama Islam, memulai dengan kesenian, mengikuti tradisi dan memodifikasi tradisi tersebut sehingga kini ajaran Islam dapat tersebar di daerah Jawa. (Lutfi Aura/bwo)
Load more