Blitar, tvOnenews.com - Berlokasi di Kelurahan Plosokerep Kecamatan Sananwetan Kota Blitar, langgar atau Musala An-Nuur menjadi salah satu titik dan saksi penyebaran islam di Blitar. Musholah gantung ini dibangun pada tahun 1825-1830 oleh Mbah Iro Dikoro, salah satu prajurit Pangeran Diponegoro yang melarikan diri ke Blitar saat terjadi perang di pulau Jawa.
Musala gantung memiliki konstruksi bangunan yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu, hingga saat ini masih terjaga seperti bangunan semuala. Sementara plafon yang sempat rusak dikembalikan seperti semula dari anyaman bambu.
Selain dijadikan sebagai tempat ibadah, musala gantung An-Nuur juga menjadi tempat studi Islam yang ramai pada saat itu. Hingga musala ini dijadiakan tempat kegiatan masyarakat.
"Orang-orang sini pada waktu itu masih awam dengan agama terutama agama Islam, maka dari itu merintis pendidikan agama Islam di Plosokerep ini, bukan hanya tempat ibadah juga multifungsi sebagai tempat pendidikan agama Islam," terangnya.
Sejak awal didirikan, Musala An-Nuur sudah direnovasi sebanyak dua kali, pertama tahun 1956 dan yang kedua tahun 2000, karena ada beberapa bagian yang rusak diperbaiki. Perbaikan tidak mengubah model dan bentuk bangunan saat awal di didirikan.
"Sampai saat ini masih berdiri kontruksinya, terdiri dari kayu dan bambu," pungkasnya.
Filosofi kontruksi musala gantung karena Musala An-Nuur memiliki bangunan yang terlihat menggantung dan tidak bersinggungan langsung dengan tanah. Karena pada saat dibangun, wilayah Plosokerep masih berupa hutan dan banyak dijumpai binatang buas yang berkeliaran.
Dengan bangunan yang menggantung bertujuan agar masyarakat yang beribadah bisa terhindar dari gangguan binatang buas. (min/far)
Load more