Rasulullah SAW bahkan dalam hadis-hadisnya juga tidak pernah menyebut kata-kata tarawih.
Semua bentuk ibadah sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, lebih terkenal disebut qiyam Ramadhan, bukan dengan kata tarawih.
Adapun shalat tarawih yang dicontohkan Rasulullah SAW pertama kali dikerjakan pada 23 Ramadhan tahun kedua Hijriyah.
Pada masa itu, Rasulullah SAW mengerjakannya tidak selalu di masjid, Baginda Nabi kadang melaksanakannya di rumah.
Hal ini sebagaimana banyak ditemukan dalam teks-teks hadis.
Salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim berikut ini.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي الْمَسْجِدِ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ فَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ قَالَ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ
“Pada suatu malam (di bulan Ramadhan), Rasulullah ﷺ shalat di Masjid, lalu diikuti beberapa orang sahabat. Kemudian (pada malam kedua) beliau shalat lagi, dan ternyata diikuti banyak orang. Dan pada malam ketiga atau keempat mereka berkumpul, namun Rasulullah ﷺ tidak keluar sholat bersama mereka. Maka setelah pagi, beliau bersabda, “Sesungguhnya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Tiada sesuatu pun yang menghalangiku untuk keluar dan salat bersama kalian, hanya saja aku khawatir (shalat itu) akan diwajibkan atas kalian.” (HR Muslim, No 1270)
Dari hadits di atas maka jelas tidak ada penyebutan shalat tarawih secara khusus oleh Rasulullah SAW.
Baginda Rasul SAW melaksanakan shalat tarawih di masjid pada beberapa kali kesempatan dan kemudian diikuti antusiasme tinggi dari para jamaah.
Load more