Jakarta, tvOnenews.com - Israel kembali melarang masuk bantuan ke Jalur Gaza utara untuk kedua kalinya pekan ini. Padahal, saat ini warga Palestina berada dalam kondisi kelaparan.
Masalah Israel yang melarang bantuan masuk ke Jalur Gaza ini diungkapkan oleh Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini.
"Hari ini Otoritas Israel kembali melarang masuk konvoi UNRWA yang membawa pasokan makanan yang sangat dibutuhkan ke wilayah utara, di mana warganya berada di ambang kelaparan," kata Lazzarini di media sosial X, dikutip Minggu (24/3/2024).
Mirisnya, Lazzarini mengungkapkan UNRWA mengirim bantuan ke wilayah Gaza hampir dua bulan yang lalu. Saat ini, tentu warga Palestina sangat membutuhkan bantuan.
"Saya sudah berkali-kali katakan, ini adalah kelaparan akibat ulah manusia dan bencana kelaparan yang masih bisa dihindari," kata dia menambahkan.
(Tentara Israel. Sumber: Antara)
Lazzarini menekankan bahwa otoritas Israel harus mengizinkan pengiriman skala besar bantuan makanan ke wilayah utara, termasuk melalui UNRWA, organisasi kemanusiaan terbesar di Gaza.
Dikhawatirkan akibat dari kelaparan ini, anak-anak bakal terus meninggal akibat gizi buruk dan dehidrasi.
“Sementara itu, anak-anak bakal terus meninggal akibat gizi buruk dan dehidrasi di bawah pengawasan kami,” kata Lazzarini.
Israel meluncurkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang Israel.
Lebih dari 32.100 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza dan lebih dari 74.400 orang lainnya terluka.
Serangan tersebut juga menyebabkan kehancuran massal, pengungsian dan krisis kebutuhan pokok.
Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ).
Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza. (ant/iwh)
Load more