Selain itu, Dhian ceritakan suasana Ramadhan 1445 Hijriah saat ini, Belandan sedang musim winter semi.
"Jadi karena musim ini, Alhamdulillah magribnya tidak lama, dan pada awal-awal puasa Ramadhan, pukul 7 sudah magrib," ujarnya.
"Nah, tapi nantinya di akhir-akhir puasa Ramadhan, itu magribnya uda jam 9 malam lagi. Kemudian, sahurnya juga lebih mepet lagi," lanjutnya menceritakan suasana Ramadhan 1445 Hijriah di Belanda.
Maka yang membedakan puasa di Belanda saat Ramadhan, kata dia yakni hal-hal tersebut.
"Di mana di sini tidak ada juga pedagang takjil, ramainya, terawihnya, jadi kalau di sini nggak mungkin. Kalau mau buka puasa di sini ya terpaksa buat sendiri," ucapnya.
Memang, kata dia, di sini ada pedagang takjil di warung orang Indonesia. Namun tidak seramai di Indonesia, dan harga takjilnya begitu fantastis.
"Bahkan yang menyedihkan kalau mau rasakan takjil dari toko indonesia, ya haru order dulu beberapa hari sebelumnya, makanya hal itu yang membuat kami mengurungkan untuk membeli dan akhirnya buat sendiri," kata Dhian.
Namun, kata dia hal ini tak menjadi masalah, sebab Ramadhan itu harus disambut dengan gembira meskipun ada rindu.
- Menu Ramadhan yang Paling Dirindukan
Load more