Selain bercerita soal suasana Ramadhan di Belanda, Dhian juga menceritakan kerinduannya terhadap menu nusantara saat bulan Ramadhan di Belanda.
"Ya kalau takjil, itu uda pasti dirindukan ya. Tapi seperti menu lontong sayur, opor ayam itu begitu dirindukan," kata dia.
"Walaupun itu juga menu lebaran, tetapi saat Ramadhan itu juga sangat dirindukan. Karena itu edentik dengan Ramadhan dan lebaran. Kayak sambal hati ayam, semur, rendang, kayak gitu selalu di rindukan saat Ramadhan, aduh aku rindu sekali," sambungnya.
Jadi, ia juga berharap, meski menjalankan ibadah puasa Ramadhan di negeri yang mayoritas non muslim, keluarganya tetap dikuatkan imannya dan bisa menjalankan ibadah Ramadhan yang penuh berkah.
"Kemudian, untuk anak rantau Indonesia di Belanda atau di negeri-ngeri mayoritas non Islam, tetap semangat dan lebih fokus beribadah kepada Allah SWT," ujarnya.
"Karena tak dimungkiri, jika di negeri orang itu, rasa galaunya itu lebih tinggi, apalagi ada perbedaan empat musim seperti di Belanda, itu pasti lebih banyak galaunya. Karena, udara dingin bisanya hanya di rumah aja, maka jangan tinggalkan momen itu untuk beribadah kepada Allah SWT," imbuhnya. (aag)
Load more