LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Air Mata Dhian saat Ramadhan Tiba di Belanda
Sumber :
  • istimewa - Dhian

Air Mata Dhian saat Ramadhan Tiba di Belanda

Belanda, tak seindah yang dibayangkan orang-orang. Apalagi saat bulan Ramadhan tiba, banyak kerinduan yang menitikan air mata, begitu cerita Dhian seorang WNI.

Senin, 25 Maret 2024 - 05:05 WIB

Belanda, tvOnenews.com - Panorama Belanda yang kerab disebut negeri kincir angin tak seindah Indonesia bila saat Ramadhan tiba. 

Bahkan lebih ironinya, setiap bulan Ramadhan tiba, ibu tiga anak bernama Dhian Sistemardika Ningdiah menjatuhkan air mata. 

Bagaimana tidak menjatuhkan air mata? sudah hampir sepuluh tahun ia tak menikmati suasana sendi-sendi Ramadhan di negerinya sendiri, yakni Indonesia.

Dhian Sistemardika Ningdiah yang akrab disapa Dhian oleh teman-temannya mengatakan, hal yang paling sedih menjalankan ibadah puasa saat Ramadhan di negeri Belanda itu, adalah suasananya.

Baca Juga :

Sebab, Belanda dengan kemewahan arsitekturnya tak menawarkan hal unik dan romantisme saat Ramdhan tiba. 

"Suasana bulan Ramadhan di negeri Belanda ini beda dengan Indonesia. Seperti kita ketahui, di negeri ini Islam adalah agama minoritas dan mayoritas non-Islam," ujar Dhian kepada tvOnenews.com, Minggu (24/3/2024). 

"Makanya, mau tidak Ramadhan dan sedang Ramadhan, suasananya sama aja di Belanda. Sepi, tak ada perayaan apapun di sini," sambungnya menceritakan.

Apalagi, kata Dhian, perayaan Islam, seperti terawih berjamaah dan tadarus serta penjual takjil, itu tidak ada.

"Jadi, kami di sini merasakan, suasana Belanda saat Ramadhan seperti hari biasa dan tidak ada spesial," ungkap Dhian. 

Bahkan paling mirisnya, kata dia, keberadaan masjid di tiap-tiap kota itu belum tentu ada. 

"Jika pun ada masjid, itu jaraknya jauh dari rumah dan tidak berdekatan antara rumah ke rumah (seperti di Indonesia), yang sejengkal aja selalu ada masjid, sejengkal lagi ada musalah, di sini itu tidak adan," ceritanya. 

Ia tambahkan, bila pun ada masjid untuk per kota, itu adanya hanya satu, dan jaraknya pun jauh-jauh dari tempat mereka tinggal. 

Nah, faktor masjid jauh dari rumah, kata dia, yang membuat warga negara indonesia muslim di Belanda tak bisa laksanakan sholat tawarih berjamaah saat Ramadhan tiba.

"Jadi, bagi kami muslim di sini (Belanda) yang paling menyedihkan itu tak bisa terawih berjamaah setiap hari saat Ramadhan. Bahkan, buka puasa bersama di masjid itu juga tidak bisa dilaksanakan, seperti di Indonesia," ungkap Dhian. 

"Maka yang kami lakukan kalau ingin buka puasa bersama, paling di rumah teman. Dan itu pun kalau ada undangan buka bersama dari teman-teman, barulah kami bisa buka puasa bersama dan laksanakan terawih berjamaah," sambungnya.

- Cerita Sahur di Belanda  

Tak hanya tidak bisa berbuka puasa bersama dan sholat terawih berjamaah saja yang membuat sedih di Belanda. Namun, suasana sahur di Belanda pun membuat kerinduan kepada Indonesia semakin menguat. 

Hal ini lantaran, kata Dhian, suasana sahur di Belanda tak seperti di Indonesia. 

"Tak ada orang banguni sahur, seperti budaya Indonesia, jika banguni sahur melalui toa, dan keliling kampung. Suasana itu yang dirindukan, karena itu istilahnya seperti menandakan welcoming ramadhan," ujar Dhian. 

"Welcoming sahurnya, nah itu yang membuat selalu kangen suasana puasa di Indonesia," sambungnya.

Kalau di Belanda, kata dia, jangan berharap ada hal seperti itu. Sebab, seperti katanya, bulan Ramadhan di Belanda seperti hari bisa dan tak ada spesialnya, dan itu yang membuatnya sedih. 

Meskipun, kata dia, di Belanda banyak teman-teman Indonesia yang muslim untuk mengundang buka puasa bersama setiap Ramadhan. 

Akan tetapi, ia katakan, hal itu tentu tidak seindah menjalankan ibadah puasa di Indonesia, dan meskipun hal itu bisa mengobati kerinduan sementara. 

"Dan itu pun tak bisa setiap hari dilakukan di Belanda oleh teman-teman. Karena di sini itu, jarak rumahnya dengan teman-teman juga jauh-jauh, sebab beda kota," bebernya.

Selain itu, Dhian ceritakan suasana Ramadhan 1445 Hijriah saat ini, Belandan sedang musim winter semi. 

"Jadi karena musim ini, Alhamdulillah magribnya tidak lama, dan pada awal-awal puasa Ramadhan, pukul 7 sudah magrib," ujarnya. 

"Nah, tapi nantinya di akhir-akhir puasa Ramadhan, itu magribnya uda jam 9 malam lagi. Kemudian, sahurnya juga lebih mepet lagi," lanjutnya menceritakan suasana Ramadhan 1445 Hijriah di Belanda. 

Maka yang membedakan puasa di Belanda saat Ramadhan, kata dia yakni hal-hal tersebut.

"Di mana di sini tidak ada juga pedagang takjil, ramainya, terawihnya, jadi kalau di sini nggak mungkin. Kalau mau buka puasa di sini ya terpaksa buat sendiri," ucapnya. 

Memang, kata dia, di sini ada pedagang takjil di warung orang Indonesia. Namun tidak seramai di Indonesia, dan harga takjilnya begitu fantastis. 

"Bahkan yang menyedihkan kalau mau rasakan takjil dari toko indonesia, ya haru order dulu beberapa hari sebelumnya, makanya hal itu yang membuat kami mengurungkan untuk membeli dan akhirnya buat sendiri," kata Dhian. 

Namun, kata dia hal ini tak menjadi masalah, sebab Ramadhan itu harus disambut dengan gembira meskipun ada rindu. 

- Menu Ramadhan yang Paling Dirindukan

Selain bercerita soal suasana Ramadhan di Belanda, Dhian juga menceritakan kerinduannya terhadap menu nusantara saat bulan Ramadhan di Belanda. 

"Ya kalau takjil, itu uda pasti dirindukan ya. Tapi seperti menu lontong sayur, opor ayam itu begitu dirindukan," kata dia.

"Walaupun itu juga menu lebaran, tetapi saat Ramadhan itu juga sangat dirindukan. Karena itu edentik dengan Ramadhan dan lebaran. Kayak sambal hati ayam, semur, rendang, kayak gitu selalu di rindukan saat Ramadhan, aduh aku rindu sekali," sambungnya. 

Jadi, ia juga berharap, meski menjalankan ibadah puasa Ramadhan di negeri yang mayoritas non muslim, keluarganya tetap dikuatkan imannya dan bisa menjalankan ibadah Ramadhan yang penuh berkah. 

"Kemudian, untuk anak rantau Indonesia di Belanda atau di negeri-ngeri mayoritas non Islam, tetap semangat dan lebih fokus beribadah kepada Allah SWT," ujarnya.

"Karena tak dimungkiri, jika di negeri orang itu, rasa galaunya itu lebih tinggi, apalagi ada perbedaan empat musim seperti di Belanda, itu pasti lebih banyak galaunya. Karena, udara dingin bisanya hanya di rumah aja, maka jangan tinggalkan momen itu untuk beribadah kepada Allah SWT," imbuhnya. (aag)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Diduga Oleng saat Mengemudi, Dua Truk Adu Moncong hingga Terbakar di Probolinggo

Diduga Oleng saat Mengemudi, Dua Truk Adu Moncong hingga Terbakar di Probolinggo

Kecelakaan maut terjadi di Jalan Profesor Hamka, Kelurahan Sumberwetan, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo.
DPR Minta Aparat TNI Tak Gampang Terpancing Emosi karena Perilaku Rakyat

DPR Minta Aparat TNI Tak Gampang Terpancing Emosi karena Perilaku Rakyat

“Saya berharap betul TNI sebagai pelindung rakyat betul-betul tidak mudah terpancing emosinya dikarenakan perilaku rakyat,” ujar Anggota Komisi I DPR, Sukamta.
Jelang Pilkada 2024, PAC IKA PMII Blitar Gelar Istigosah dan Doa Bersama

Jelang Pilkada 2024, PAC IKA PMII Blitar Gelar Istigosah dan Doa Bersama

Ribuan anggota Ikatan Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Blitar bersama tokoh lintas agama menggelar Istigosah dan Doa bersama, Minggu (25/11).
Pengamanan Pilkada Serentak 2024 di Rawan Konflik Disiapkan, Ini Wilayahnya

Pengamanan Pilkada Serentak 2024 di Rawan Konflik Disiapkan, Ini Wilayahnya

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa pihaknya kini telah melakukan persiapan pengamanan Pilkada 2024 di daerah-daerah rawan konflik.
Kena OTT KPK Jelang Pencoblosan, Golkar Minta Cagub Bengkulu Rohidin Mersyah Ikuti Proses Hukum

Kena OTT KPK Jelang Pencoblosan, Golkar Minta Cagub Bengkulu Rohidin Mersyah Ikuti Proses Hukum

Partai Golkar merespons terkait kader partainya, Rohidin Mersyah, yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korups (KPK). Ini katanya.
Mana yang Benar, Doa Iftitah Allahumma Baid Bayni atau Wajjahtu Wajhiya? Buya Yahya Tegaskan Keduanya...

Mana yang Benar, Doa Iftitah Allahumma Baid Bayni atau Wajjahtu Wajhiya? Buya Yahya Tegaskan Keduanya...

Doa Iftiah yang benar Allahumma Baid Bayni atau Wajjahtu Wajhiya? Buya Yahya memberikan penjelasan, menurutnya doa iftitah memiliki dua pendapat, seperti apa?
Trending
Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berbicara kepada media Belanda perihal betapa gilanya dukungan dari masyarakat Indonesia yang menggemari sepak bola.
Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Singkat cerita, kejadian polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. AKP Ulil Ryanto tewas usai menerima tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, bisa segera main bersama pemain keturunan Indonesia lainnya, Miliano Jonathans, di FC Twente [adabursa transfer Januari.
Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Akun resmi Timnas Indonesia telah merilis 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) jelang Piala AFF 2024, yang akan diselenggarakan pada bulan depan.
Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Maarten Paes kini menjadi kiper utama di Timnas Indonesia dan menjadi aktor utama dalam perkembangan Skuad Garuda sejak putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 
Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Pelatih NEC Nijmegen, Rogier Meijer, akui kagum dengan performa Calvin Verdonk saat membela Timnas Indonesia dalam laga Jepang bersama Koki Ogawa, ia bilang..
Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris menyebut ada lima pemain Timnas Indonesia yang saat ini sedang naik daun di Eropa, termasuk salah satunya pernah bermasalah dengan Shin Tae-yong.
Selengkapnya
Viral