Secara umum Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan gerakan sujud saat salat, cara-cara ini tertuang dalam hadis-hadis sahih.
Saat sujud, kedua telapak tangan menempel pada tempat salat dan mengangkat kedua siku, sehingga tidak bersentuhan dengan tempat salat. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu sujud, letakkan kedua telapak tanganmu (pada tempat salat) dan angkatlah kedua sikumu (dari tempat salat),” (H.R. Muslim).
Kemudian, posisi wajah yang dianjurkan sebaiknya hidung dan kening harus bersentuhan dengan sajadah. Hal ini diriwayatkan dalam hadis, “Bahwasanya Nabi SAW apabila sujud menyentuhkan hidung dan dahinya di tanah (tempat salat) dan merenggangkan kedua tangannya dari rusuknya dan meletakkan kedua telapak tangannya sejajar bahunya,” (H.R. Abu Dawud dan Tarmidzi).
Meski begitu, menurut Ustazah Asma Harun, wanita yang memakai niqab atau cadar tetap sah salatnya meski hidungnya tidak menempel ke sajadah, asalkan dahinya tetap berada di tanah.
Kemudian, Rasulullah SAW memerintahkan untuk merapatkan jari tangan, dan meluruskan ujung jari kaki ke arah kiblat. Dalam sebuah hadis diriwayatkan,
“(Nabi SAW) apabila ia sujud meletakkan kedua (telapak) tangannya dengan tidak merenggangkan jari-jarinya, serta tidak mengepalkannya dan menghadapkan ujung jari kedua kakinya ke arah kiblat,” (H.R. Bukhari).
Saat bersujud, posisi badan diharuskan pas dengan ke tujuh tulang, yaitu dahi dan dua telapak tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki ikut bersujud dengan tepat.
Load more