"Maka yang demikian itu, kebanyakan ulama mengatakan hal itu diperkenankan," tambahnya.
Adanya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibuat gelisah, sebab setiap orang memiliki pandangan dan keyakinannya masing-masing.
"Tapi jika Anda menemukan orang yang melarang demikian itu, Anda enggak usah gelisah, ndak usah pusing, mungkin latar belakang kampungnya adalah kampung yang biar pun gambar juga disanjung dipuji atau bahkan disembah, karena banyak menganut keyakinan sebelum Islam," ujar Buya Yahya.
Untuk menyikapi perbedaan tersebut, Buya Yahya menganjurkan untuk tetap berlembut hati dan tetap menghormati perbedaan pendapat itu.
"Jadi ini adalah masalah khilaf, mohon semuanya yang lembut hati dalam menyikapi ini, karena ingin memajang ikuti pendapat yang memperkenankan, kalau Anda ketemu orang yang melarangnya, apalagi itu tamu Anda, selagi masih bisa, diturunkan untuk sementara, menghormati mereka," kata Buya Yahya.
(Gwn)
Load more