“Lailatul Qadar disembunyikan oleh Allah, bukan saja di tanggal 23. Makanya Buya menghimbau hidupkan malam-malam (di bulan Ramadhan). Nabi kalau sudah memasuki 10 akhir bulan ramadhan, membangkitkan keluarganya, menyingsingkan lengan bajunya (agar) lebih semangat dalam beribadah dan menghidupkan malam-malamnya untuk beribadah,” ujarnya.
Selama ini, sebagian umat muslim beranggapan bahwa malam lailatul qadar datang pada hari-hari ganjil di bulan Ramadhan.
Namun, Buya Yahya justru menganjurkan sebaiknya memaksimalkan ibadah di setiap malam selama bulan Ramadhan tanpa perlu memilih tanggal.
“Setiap malam, jangan pakai milih. Memang Imam Syafii mengatakan bahwa malam lailatul qadar banyak datang di tanggal 23, tanggal 21, akhirnya yang dipilih hanya 23 tok. Makanya lihat ini termasuk merusak ibadah orang itu,” jelasnya.
Namun Buya Yahya menyarankan agar i'tikaf dilakukan setiap malam. Meskipun memilih malam ganjil di bulan Ramadhan untuk melakukan i'tikaf tidaklah salah.
Akan tetapi, alangkah lebih baik jika seseorang dapat meramaikan masjid tiap malam.
“Intinya biasakan, bukan tanggal 21 saja, bukan tanggal 23 saja,” jelas Buya Yahya.
“Ayo kita budayakan semuanya, kalau perlu setiap malam ramadhan kita hidupkan. Paling tidak kata Rasulullah 10 akhir ramadhan. Untuk menggapai lailatul qadarnya gimana? Anda tidak tahu,” sambungnya.
Load more