tvOnenews.com – Malam Lailatul Qadar menjadi malam yang sangat ditunggu pada bulan Ramadhan bagi umat muslim di dunia.
Malam Lailatul Qadar ditunggu umat muslim karena memiliki keutamaan yang sangat istimewa.
Tak heran bila umat muslim beramai-ramai melakukan amalan baik saat memasuki hari akhir di bulan Ramadhan, sebab malam lailatul qadar dikenal sebagai malam yang penuh kemuliaan.
Bahkan disebut lebih bagus dibandingkan malam seribu bulan. Keistimewaan dari malam lailatul qadar tertulis dalam Al Quran Surat Al Qadr ayat 1-5.
Berikut bunyi dari Al Quran Surat Al Qadr beserta artinya:
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Meski telah tertulis keistimewaannya di dalam Quran Surat Al Qadr, namun hingga kini tidak diketahui kapan malam lailatul qadar akan datang.
Oleh karena itu, Buya Yahya menjelaskan ciri-ciri orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.
Seperti apa penjelasan dari Buya Yahya mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Dilansir dari tayangan pada kanal YouTube Buya Yahya, pendiri pondok pesantren Al Bahjah ini menyebut bahwa waktu kedatangan malam lailatul qadar disembunyikan oleh Allah SWT.
“Yang jelas lailatul qadar adalah datang, Untuk siapa? Untuk siapapun yang merindukannya. Rindu itu bukan dengan lidah. Lailatul qadar dengan kerinduan di dalam hatimu,” ungkap Buya Yahya pada tayangan di kanal YouTubenya.
Buya Yahya. (Tangkapan Layar YouTube Buya Yahya)
Buya Yahya menyebutkan apabila seseorang memiliki kerinduan yang besar terhadap malam lailatul qadar, maka atas izin Allah akan diberikan untuknya.
Meski begitu, Buya Yahya juga mengatakan perlu dicurigai bila ada orang-orang yang mengaku menemukan malam lailatul qadar, lantaran malam lailatul qadar disembunyikan oleh Allah.
“Lailatul Qadar disembunyikan oleh Allah, bukan saja di tanggal 23. Makanya Buya menghimbau hidupkan malam-malam (di bulan Ramadhan). Nabi kalau sudah memasuki 10 akhir bulan ramadhan, membangkitkan keluarganya, menyingsingkan lengan bajunya (agar) lebih semangat dalam beribadah dan menghidupkan malam-malamnya untuk beribadah,” ujarnya.
Selama ini, sebagian umat muslim beranggapan bahwa malam lailatul qadar datang pada hari-hari ganjil di bulan Ramadhan.
Namun, Buya Yahya justru menganjurkan sebaiknya memaksimalkan ibadah di setiap malam selama bulan Ramadhan tanpa perlu memilih tanggal.
“Setiap malam, jangan pakai milih. Memang Imam Syafii mengatakan bahwa malam lailatul qadar banyak datang di tanggal 23, tanggal 21, akhirnya yang dipilih hanya 23 tok. Makanya lihat ini termasuk merusak ibadah orang itu,” jelasnya.
Namun Buya Yahya menyarankan agar i'tikaf dilakukan setiap malam. Meskipun memilih malam ganjil di bulan Ramadhan untuk melakukan i'tikaf tidaklah salah.
Akan tetapi, alangkah lebih baik jika seseorang dapat meramaikan masjid tiap malam.
“Intinya biasakan, bukan tanggal 21 saja, bukan tanggal 23 saja,” jelas Buya Yahya.
“Ayo kita budayakan semuanya, kalau perlu setiap malam ramadhan kita hidupkan. Paling tidak kata Rasulullah 10 akhir ramadhan. Untuk menggapai lailatul qadarnya gimana? Anda tidak tahu,” sambungnya.
Jika seseorang mendapatkan malam lailatul qadar, sebenarnya memang sederhana tanda-tandanya.
Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa tandanya secara fisik adalah malam itu cerah, malam itu tidak panas dan tidak dingin, serta matahari terbit namun tidak menyengat.
Meski begitu sebenarnya lailatul qadar tidak hanya memiliki tanda fisik saja. Ada tanda yang lebih nyata pada esok hari setelah mendapatkan malam lailatul Qadar.
“Tanda yang sesungguhnya adalah setelah esok hari, setelah ramadhan kamu jadi kaya apa? Yang pelit jadi dermawan, yang nggak seneng ngaji jadi sering ngaji. Itulah tanda lailatul qadar ada pada kamu,” pungkasnya. (Kmr)
Load more