Jakarta, tvOnenews.com - Shalat tahajud di malam hari adalah salah satu ibadah yang paling baik dalam Islam. Namun, apakah boleh tidak pakai witir? Ternyata begini penjelasan dari Buya Yahya.
Aturan shalat tahajud yakni minimal dua rakaat maksimal 11 rakaat termasuk witir untuk mengakhirinya.
Namun, bagaimana jika melaksanakan shalat tahajud tanpa witir? Sebab, bisa jadi kita terlupa atau tidak mengetahui sebelumnya.
Lantas, apakah jika shalat tahajud tanpa melakukan witir ibadahnya menjadi tidak diterima?
Dikutip dari YouTube Buya Yahya, berikut ini penjelasan boleh tidak shalat tahajud tapi tidak pakai witir.
Di dalam ceramahnya, Buya Yahya mendapatkan pertanyaan dari seorang perempuan yang setiap malam melakukan shalat tahajud tapi tidak witir.
Berdasarkan pertanyaan tersebut, ia menjawab bahwa bangun malam untuk beribadah pada Allah SWT sudah termasuk hal yang sangat baik.
"Itu jauh lebih bagus daripada yang nggak bangun malam. Nonton TV sampai subuh, main HP sampai subuh. Bagus ibu masih tahajud," kata Buya Yahya menjelaskan.
Meskipun demikian, akan jauh lebih baik jika shalat tahajud juga ditutup dengan witir minimal 1 rakaat.
Lebih baik lagi apabila shalat witir minimal 3 rakaat agar tidak termasuk orang yang pelit.
"Bagus ibu masih tahajud, cuma sayang dong tidak sekalian witir. Witir minimal 1 rakaat, tapi itu witirnya orang pelit. Minimal 3 rakaat," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Buya Yahya menekankan betapa banyaknya keutamaan melaksanakan shalat malam, menyempatkan diri di tengah tidur lelap.
Hendaknya, umat Islam membiasakan bangun malam dan beribadah sebagai sebuah kewajiban sehari-hari.
Kita menjadi rugi jika melewatkan ibadah shalat malam. Sebab, di waktu inilah Allah SWT menyerukan agar para umatnya berdoa.
Tentu adalah hal yang sepatutnya memalukan ketika kita meninggalkan ibadah shalat malam begitu saja tanpa rasa bersalah.
"Di mana kerinduan pada Allah? Sementara Allah menyeru dengan seruan spesial di sepertiga akhir malam, kamu mau apa minta pengampunan dikasih. Itu saat indah kita mengadu kepada Allah," ujar Buya Yahya.
Setidaknya, muncul rasa sedih ketika tidak melaksanakan ibadah di malam hari.
"Biarpun secara hukum tidak wajib, tapi hendaknya kita mewajibkan diri sampai Anda merasa sedih ketika Anda tidak bisa melakukannya," kata dia lagi. (iwh)
Load more