Kemudian Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa setiap umat muslim bebas lama itikaf yang dipilih berdasarkan kemampuannya.
“Jadi saya sebutkan 20 hari, 10 hari, 24 jam, dan 4 kali tasbih, pilih yang mana, asal jika sudah niat harus dijalankan, misal niat 10 hari, ya selama 10 hari tak keluar, niat hanya 4 kali tasbih ya jalankan asalkan tidak batal, jika batal harus diulangi dari awal,” kata Ustaz Abdul Somad.
Itikaf haruslah dilaksanakan dalam kondisi suci yakni berwudhu.
Namun jika wudhunya batal, itikafnya tak batal dan wudhu dapat diulang.
“Tidak batal, jika harus keluar masjid dengan alasan hajat yang darurat tak batal, tapi jika melakukan hubungan badan batal,” kata Ustaz Abdul Somad.
“Misal kebetulan rumahnya dekat, lalu ia setelah berbuka ia ke rumah dan sempatkan berhubungan dengan istrinya maka itikafnya batal,” tambahnya.
Kemudian jika ada yang bernazar akan itikaf lalu meninggal. Maka imam Syafi'i, mengatakan bahwa ahli warisnya harus membayarkan fidyah.
“Sebanyak 1 hari semalamnya sebesar 1 mud artinya 7.5 ons beras atau gandum,” ujar Ustaz Abdul Somad.
Ini Jadwal Malam Ganjil di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ayo Kejar Lailatul Qadar! (Sumber: istockphoto)
Saat itikaf Ustaz Abdul Somad menjelaskan beberapa amalan yang sebaiknya dilakukan.
“Apa yang dilakukan selama itikaf, shalat-shalat sunnah, jika malam shalat tahajud, taubat, shalat sunnah wudhu, shalat sunnah hajat, shalat sunnah istikharah, shalat sunnah witir, jika pagi hari, shalat dhuha, isra, tawabib, dll,” jelas Ustaz Abdul Somad.
Jangan menghitung berapa banyak shalat yang dikerjakan, tapi lakukanlah sebanyak-banyaknya.
Load more