Ketika Nabi Syam’un tertidur pulas, sang istri mulai menjalankan aksinya dengan mengikatkannya dengan tali yang terbuat dari akar serabut.
Setelah terbangun dari tidurnya, Nabi Syam’un berusaha agar terlepas dari ikatan yang menjeratnya, dengan kekuatan fisik yang ia miliki, Nabi Syam’un bisa terlepas dengan begitu mudah.
Dia pun menanyakan tentang alasan sang istri melakukan hal itu, istrinya pun menjawab kalau dia hanya ingin menguji seberapa besar kekuatan suaminya itu.
Setelah gagal mengikatnya menggunakan akar serabut, dilakukanlah percobaan kedua dengan menggunakan rantai dan kembali gagal.
Lalu, datanglah iblis membisikkan salah satu pasukan agar meminta sang istri untuk mencari tahu tentang kelemahan suaminya, maka sang istri pun menanyainya dan sang suami pun menjawab bahwa kelemahanya adalah rambut panjangnya.
Nabi Syam’un memiliki rambut yang panjang, bahkan hampir menyentuh tanah sangking panjangnya.
Setelah suaminya tertidur, sang istri mulai memotong rambut suaminya secara diam-diam, potongan rambut tersebut kemudian digunakan untuk mengikat tangan dan kaki sang suami. Tak berselang lama, datanglah bala pasukan untuk menangkap dan membawa Nabi Syam’un ke markas mereka untuk disiksa dan dieksekusi mati.
Markas musuh sangat tinggi dan luas, bangunan itu memiliki satu tiang inti dan di tiang itulah Nabi Syam’un disiksa dengan amat sadis.
Load more