"Pada waktu itu, kehidupan masyarakat Besemah begitu liar, di samping kepercayaan masyarakat yang menyembah banyak tuhan juga mempercayai banyak roh atau kepercayaan animisme," ungkap laki-laki yang berusia 76 tahun ini, dikutip Rabu (3/4/2024)
Dijelaskan Bujang Kornawi, Besemah adalah tempat yang tepat bagi Puyang Awak untuk menyampaikan nilai-nilai Ajaran Al Qur'an pada abad ke 15 saat itu.
"Puyang Awak dikenal sebagai Hafal Al Qur'an dan memahami maksud dan tujuan dari isi kitab suci tersebut," ungkapnya
Adapun lima orang pendiri Jagat Besemah Libagh Semende Panjang tersebut setelah meninggal dunia dimakamkan di sekitar Masjid Perdipe ini, yaitu Puyang Kejabang dimakamkan di sebelah Timur Masjid, Puyang Mas Penghulu dimakamkan di sebelah barat masjid.
Puyang Perikse Alam dimakamkan di sebelah Selatan Masjid. Puyang Lurus dimakamkan di sebelah Utara Masjid.
"Adapun Puyang Awak tidak meninggal dunia di Perdipe atau di Pagaralam, setelah beliau berhasil mendirikan Jagat Besemah Libagh Semende Panjang, dan suda berjalan dengan sebagaimana yang beliau harapkan. Kemudian beliau melanjutkan perjalanan kembali mencari daerah-daerah yang masih perlu diislamkan atau menyebarkan Agama Islam," ungkapnya.
Hanya saja waktu itu Puyang Awak akan pergi ke arah Barat. Selanjutnya di lokasi orang melihat beliau berada, maka di tempat tersebut dibuatkan sebuah 'Magom' untuk memperingati keberadaan beliau di Tanah Pasemah atau Besemah yang ditanam dibawa magom tersebut hanyalah Tikar dan Bantal yang dipergunakan beliau apabila mau tidur.
Load more