Sepanjang hatinya belum diperbaiki dengan benar, maka akan sulit mengobati tubuh. Jadi, masalahnya ada pada orang yang sudah sakit lama karena ulahnya sendiri tapi saat berobat ingin cepat-cepat sembuh.
“Masalahnya di situ, ga ikhlas dengan sakit dan ga sabar dengan sakit dan pengobatan yang dilakukan karena toh pada akhirnya mau teori dan pengobatan apapun yang memutuskan sembuh adalah Allah kan..?” tulisnya lagi.
Dijelaskan oleh Zaidul Akbar bahwasanya yang Allah inginkan dari sebuah proses penyembuhan sakit adalah kita sebagai manusia harus dapat membenahi dan memperbaiki hati dengan sabar dan ikhlas.
Untuk memperbaiki hati, bisa juga dengan melakukan terapi dermawan atau jika sakit hati berupa curiga dapat diterapi dengan baik sangka dan menyerahkan semua urusan kepada Allah.
Atau juga sakit hati berupa dendam dapat dikembalikan kepada Allah dengan dimaafkan, diikhlaskan dan tidak menyimpannya.
“Lagian Gada gunanya dan malah jd bom waktu yg akan meledak di tubuh suatu saat nanti,” jelas Zaidul Akbar.
Jadi, pengobatan diri akan optimal dan bahkan penyembuhan bisa lebih cepat apabila seseorang dapat melepaskan, mengikhlaskan dan bersabar serta meminta kepada Allah agar mengisi kekosongan hati. (mzn/put)
Load more