Raden Ibnu berujar keputusan awal ramadhan yang ditetapkan pihaknya didasari perjalanan spiritual pimpinan Jamaah Aolia.
Ia meminta agar masyarakat dapat menerima perbedaan yang terjadi dalam penetapan awal ramadhan.
Tak hanya itu, Raden Ibnu juga meminta agar masyarakat dapat menerima dan menghormati perbedaan yang ada.
"Jangan mudah menyalahkan. Saya mengambil magrib ini (Rabu 6 Maret 2024) sudah masuk tanggal 1 (ramadhan). Ini masalah keyakinan, soal pemerintah mau tanggal 12 monggo. Soal Muhammadiyah mau tanggal 11 monggo. Ini urusannya dengan Allah bukan dengan pemerintah," ujarnya.
Sementara, Imam Jamaah Masjid Aolia yakni K.H Ibnu Hajar Soleh Pranolo (Mbah Benu)
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Gunungkidul merespons kabar Jamaah Aolia yang akan melangsungkan Shalat Idul Fitri 2024 pada Jumat (5/4/2024).
Load more