Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul, Sya'ban Nuroni mengungkap fenomena Shalat Idul Fitri 2024 yang dilakukan oleh Jamaah Aolia dinilai tak lazim.
"Kalau ini tidak lazim, kalau satu atau dua hari biasa, kalau ini kan lima hari tidak lazim (perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri)," kata Sya'ban kepada awak media, Jakarta, dikutip Sabtu (6/4/2024).
Di sisi lain, Sya'ban mengaku pihaknya akan menyambangi Jamaah Aolia yang bermarkas di Gunungkidul itu.
Menurutnya pihaknya akan melakukan edukasi kepada Jamaah Aolia yang dinilai tak lazim dalam penetapan Hari Raya Idul Fitri tersebut.
"Ada sesuatu permasalahan, dalam agama Islam tentunya kita melakukan pendekatan kepada tokoh agama, agar pengamalan keyakinan, kemudian agar tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat," ungkapnya.(put)
Load more