Jakarta, tvOnenews.com - Pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan, umat Islam disarankan melakukan itikaf.
Itikaf terbagi menjadi dua bagian yakni itikaf umum dan itikaf khusus.
Itikaf umum waktunya tidak dibatasi, kapan saja kita memiliki keinginan untuk ke Masjid dan berniat melakukan ibadah atas nama Allah SWT, itu sudah dinilai itikaf.
Sementara itikaf khusus memiliki aturan tersendiri.
Selain dari waktunya, juga ada tata cara itikaf khusus hingga standar keberhasilannya.
Ingin Mendapatkan Lailatul Qadar? Ikuti Pedoman Itikaf Ustaz Adi Hidayat Berikut Ini (Sumber: Istimewa)
Berikut penjelasan pedoman itikaf serta bagaimana agar mendapatkan Lailatul Qadar yang dibagikan oleh Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah ceramahnya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Itikaf adalah fokus melakukan ibadah tanpa menghiraukan sekitar.
“Itikaf itu berasal dari akafa yang berarti fokus pada satu kegiatan tanpa menghiraukan yang lain. Dan orang yang melakukan akafa ini disebut akif,” ucap Ustaz Adi Hidayat.
Dan itikaf dilakukan hanya diniatkan untuk Allah.
“Dalam itikaf ini diniatkan ibadah hanya untuk Allah, boleh doa meminta dunia tapi jangan sampai berangkat melakukan itikaf dengan niat hati mencapai dunia saja, diniatkan kepada selain Allah,” saran Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan jika ingin meminta dunia dekati diri dulu kepada Allah SWT.
“Jika ingin mendapatkan hal serupa, yang pertama lakukan dekati Allah SWT dulu, fokus dulu ke Allah SWT fokuskan,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Maka saat itikaf, fokus seorang Muslim haruslah berubah.
“Karena itu fokusnya diganti, arahkan ke Allah dulu supaya lebih bisa mendekat. Begitu sudah dekat, terbuka akses tinggal kemudian kita jalani,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ingin Mendapatkan Lailatul Qadar? Ikuti Pedoman Itikaf Ustaz Adi Hidayat Berikut Ini (Sumber: freepik)
Ustaz Adi hidayat kemudian mengatakan itikaf berpotensi mendapatkan pahala ibadah senilai 85 tahun
“Rahmatan Allah dan keistimewaan Nabi Muhammad memberikan kesempatan setahun sekali untuk akselerasi peningkatan kuantitas dan kualitas pahala. Maka momentumnya diturunkan di satu waktu saja di bulan Ramadhan,” katanya.
“Dan adanya malam sehingga dipaksa kita untuk mencari itu,hadiahnya satu anugerah besar dengan limpahan pahala yang lebih dari 1.000 bulan,” sambungnya.
Maka 1.000 bulan jika dikonversi akan senilai 85 tahun.
“1000 bulan itu kalau di konversi itu 85 tahun, jadi kalau kita beramal bersamaan pada malam itu nilainya mengerjakan perbuatan itu 85 tahun tanpa henti,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Dan untuk mendapatkan keistimewaan malam tersebut harus dilakukan secara fokus.
“Untuk mendapatkan itu mesti fokus dulu, tunda dulu dunianya, buru malam yang banyak mendapatkan anugerah ini,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Untuk mendapatkan malam itu luangkan waktu untuk beribadah pada bulan Ramadhan khususnya pada malam hari.
“Rahmannya Allah hanya minta malam nya saja, siangnya silahkan kamu kerja. Allah enggak nuntut banyak, sudahlah dalam setahun cari aja semalam. Cuma kalau kita tidak fokus tidak dapet tuh malam itu,” ucap Ustaz Adi Hidayat.
Maka demi mendapatkan malam Lailatul Qadar, seorang Muslim haruslah memiliki fokus yang tinggi untuk mencari rahmat Allah pada malam itu.
“Keseriusan yang dalam untuk fokus mencari rahmat Allah itu. Itulah yang disebut malam Al Qadar,” ucap Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat mengatakan, manfaat dari melakukan itikaf.
“Itikaf salah satu tujuannya menemukan rahmat Allah yang dengan itu semua potensi-potensi yang mencegah kita untuk kesulitan saat pulang bisa gugur seketika. Dosa hilang, pahala diberikan,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat juga menyarankan melakukan itikaf di Masjid guna meminimalisir gangguan.
“Asal mulanya sama Nabi diarahkan ke Masjid, karena memang Masjid itu pusat ibadah, gangguannya gak banyak. Kalau dirumah, lagi mau ngaji denger TV, lagi mau baca Al-Qur’an liat handphone. Banyak sekali faktornya,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Tetapi, jika tidak bisa ke Masjid tapi ada niat melakukan itikaf itu maka lakukan dimanapun agar mendapatkan keutamaan tersebut.
“Artinya kalau orang mau fokus bangun mencari keutamaan di malam-malam itu, walaupun dia tidak sempat ke Masjid tapi masih bisa bangun lakukanlah, dapat itu. Tapi intinya adalah selalu ada usaha untuk fokus ibadah. Itulah mengapa disunahkan itikafnya di Masjid, agar tidak banyak gangguan,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Dalam ceramah itu, Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan agar setiap Muslim tidak terlalu sibuk pada dunia hingga meninggalkan mengejar malam yang penuh keistimewaan ini.
“Sindiran yang tajam dalam Al-Qur’an, kalimat gampang nya gini, sesibuk apa sih mengurus dunia itu. Cobalah pakai merenung semalam. Itikaf melatih kita mendapatkan itu,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa itikaf merupakan ibadah yang bukan main-main.
“Nabi Muhammad pada 10 malam terakhir Ramadhan mengikat kencang sarungnya, yang menandakan kesungguhan dalam beribadah, menyalakan malam-malam nya dengan mengajak keluarganya untuk beribadah pada malam itu,” jelasnya.
“Kalau ga penting gak mungkin di viralkan tuh. Kalau ada amal yang walaupun sunnah ditekankan berarti ada yang istimewa di dalamnya,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Itulah penjelasan Ustaz Adi Hidayat mengenai itikaf, harus melakukannya dengan fokus kepada Allah SWT supaya mendapatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar.
Dengan itikaf kita bisa mendekatkan diri kepada Allah, fokus kepada Allah sehingga dibukakan akses-akses dimudahkannya urusan dunia.
Semoga artikel ini bermanfaat dan disarankan bertanya langsung kepada ulama atau ahli agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(luthfi/put)
Load more