Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu dosa besar yang mungkin dilakukan umat Islam adalah syirik. Namun, ada satu hal lagi yang termasuk syirik ringan dan bisa menghapuskan semua amalan dalam sekejap kata Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Istilah syirik tentunya sudah familiar bagi kita umat Islam, yakni perbuatan yang menyamakan Allah SWT dengan sesuatu lain. Jelas perbuatan ini sangat berdosa meskipun kita lakukan amalan lain.
Syirik adalah sesuatu yang besar, jadi mungkin kita bisa lebih mudah menghindarinya. Akan tetapi, ada satu hal kecil namun berbahaya yang bisa saja sering kita lakukan tanpa sadari.
Hal kecil itu, kata Ustaz Adi Hidayat bisa menghapus semua amalan yang kita lakukan selama ini dalam sekejap, baik itu shalat, puasa, atau ibadah yang lain.
Dikutip dari YouTube Audio Dakwah, ini dia penjelasan Ustaz Adi Hidayat atau UAH mengenai hal kecil tak disadari yang bisa menghapus semua amalan dalam hidup kita.
Di dalam salah satu ceramah, UAH mengatakan ada syirik yang paling ringan yaitu riya atau bisa juga disebut sebagai sifat suka pamer.
"Orang yang riya memang tidak ada langsung ancaman neraka, cuma ketika dia riya itu menghabiskan semua pahala yang pernah diraih," kata Ustaz Adi Hidayat menjelaskan.
Hal tersebut dimuat di dalam surat Al Baqarah ayat 264 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima) seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir."
Di dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa orang yang riya bisa sangat berbahaya bagi dirinya sendiri.
"Hai orang-orang yang merasa punya iman jangan engkau kemudian menggugurkan semua kebaikan yang telah lelah engkau tenun," kata Ustaz Adi Hidayat, menjelaskan maksud Al Baqarah ayat 264.
Ibadah bukanlah hal yang mudah. Sebab, rupanya masih banyak orang yang meninggalkan shalat, tak pernah tahajud dan berinfak.
Namun, sekali kita riya maka bisa batal semua amalannya dan hancur tidak bernilai. Sebab melakukan hal yang mengganggu semua amalan.
UAH mencontohkan, saat kita berinfak. Tentunya ibadah ini bisa membuat kita mendapatkan banyak pahala. Namun jika dilakukan sambil riya atau pamer itulah yang bermasalah.
"Beredar kotak infak, begitu datang ke tempat, Ibu keluarkan HP, masukkan infak, lalu diposting ke media sosial," ujar UAH mencontohkan salah satu bentuk riya.
"Anda mau bantu ke masjid, untuk renovasi, macam-macam. Dikirimkan Rp 1 M, tapi syaratnya tolong bikin spanduk dari Sabang sampai Merauke. Itu riya," kata dia menambahkan.
Oleh karena itu, kita didorong untuk selalu menghindari sifat pamer atau riya.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, seseorang yang hanya ingin bertauhid, maka dia tidak akan mau manusia melihat aktivitasnya hanya untuk dapatkan pujian. (iwh)
Load more