Dalam banyak kisah, kegembiraan dan sukacita pada moment kemenangan itu dijadikan alasan pelarangan puasa. Pada hari itu dianjurkan untuk makan bersama dengan keluarga dan sanak saudara, mengenakan pakaian terbaiknya dan memakai perhiasan yang dimilikinya.
Lewat buku Taisirul-Allam Syarh Umdatul-Ahkam Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam menjelaskan hikmah tersebut. Disebutkan dari Umar mengungkap sebab pelarangan puasa karena Idul Fitri sebagai hari bergembira dan bersuka ria.
Diharamkannya puasa pada hari Idul Fitri dan Idul Adha juga karena keduanya adalah penghentian puasa, sebagaimana salam yang menghentikan sholat. Di sisi lain Idul Adha sebagai hari untuk memakan daging hewan kurban, seperti yang diperintahkan Allah SWT agar mereka (binatang kurban) dimakan.
Pada kedua hari tersebut, para hamba Allah SWT juga bagaikan tamu-tamu-Nya. Sehingga hendaknya mereka menerima perjamuan-Nya dengan tidak berpuasa pada keduanya (hari Idul Fitri dan Idul Adha).
Untuk memuaskan dahaga berpuasa, bisa dianjurkan melakukan puasa sunah syawal selama enam hari, hanya waktunya setelah satu syawal(bwo)
Load more