"Tapi, Aa mengalami hal itu? Merasakan hal itu gak, bahwa ketika dipuji terus jadi? itu manusia tuh ya," tanya Deddy Corbuzier.
"Oh iya, ujub, ria, takabur, manusia yang lalai terhadap hatinya. Pastinya waktu itu kan menikmati, tapi kan alhamdulillah oleh guru dibimbing. Jadi ketika takdir dicaci maki, ah ini nikmat besar, kata guru saya begitu," ujar Aa Gym.
"Ada yang bilang ulama, siap-siap a, mengamalkan ilmu kelapa. Apa itu ilmu kelapa? Kelapa itu tidak pernah mengeluarkan sari patinya, kecuali satu, dijatuhkan dari pohon tinggi," ujar Aa Gym.
"Sudah jatuh bukannya dibelai, dijambak, sampai gundul. Sudah gundul digetok, sudah belah dicungkil, disisit, diparut, sudah diparut, diperas. Ah itulah saatnya ulama keluar ketahuhidannya, lepas dari hatinya, harta, benda, popularitas, cinta, mahluk yang berlebihan, itulah. Nanti dunia akan dikasih lagi, tapi sudah tidak akan memperbudak," sambung Aa Gym menjelaskan nasihat dari para ulama.
Deddy Corbuzier juga penasaran terhadap sikap santai Aa Gym dalam menghadapi bully, cacian, dan hinaan akibat poligami yang pernah dilakukannya.
"Saya mau tahu nih, saya jadi penasaran ketika Aa dicaci-caci, satu Indonesia caci-caci, gimana caranya menemukan kebahagiaan," tanya Deddy Corbuzier dalam podcastnya.
Aa Gym bercerita bahwa ia sempat kaget saat pertama kali menghadapi respon beragam dari masyarakat, khususnya para jamaahnya seputar poligami.
Load more