Jakarta, tvOnenews.com - Pendeta Gilbert Lumoindong belakangan jadi sorotan.
Hal ini karena dalam video ceramahnya yang viral, Pendeta Gilbert Lumoindong dinilai menyinggung agama Islam.
Salah satu akun yang membagikan video ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong adalah akun twitter @Munir_Ti.
Dalam video itu, Pendeta Gilbert Lumoindong berceramah di gereja dan menyinggung perihal zakat yang termasuk dari kewajiban di agama Islam.
“Kita orang Islam diajarin bersih sebelum sembahyang, cuci semuanya. Saya bilang lo 2,5 (kewajiban zakat di Islam), gue 10 persen bukan berarti gue jorok, disucikan darah Yesus,” ucap Gilbert Lumoindong pada acara tersebut dan disambut gelak tawa para hadirin.
Gilbert Lumoindong kemudian juga membandingkan lebih mudahnya beribadah di agamanya yang dilakukan hanya seminggu sekali.
Bahkan ia juga mengatakan tidak perlu ada ritual bersih-bersih dan tidak ada gerakan yang bikin capek.
“Kita kan bayar 10 persen, makanya kebaktian kita tenang aja, paling berdiri, tepuk tangan, ya santai,” ujar Gilbert Lumoindong.
Akibat video ceramah itulah Gilbert Lumoindong mendapatkan kecaman.
Setelah dikecam banyak pihak, akhirnya, pada Selasa (16/4/2024) Gilbert Lumoindong hadir ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan menyampaikan permintaan maaf atas apa yang sudah ia katakan.
“Dan untuk itu dengan segala kerendahan hati saya Gilbert Lumoindong memohon maaf untuk segala yang terjadi. Kalau ada salah ucap, salah diksi dalam pembicaraan atau ceramah saya,” ujar Gilbert dalam video yang diunggah di akun Instagram MUI.
“Jika ada kata-kata saya yang salah terhadap umat Muslim pada ceramah saya, sekali lagi saya mohon maaf,” sambung Gilbert.
Dalam pernyataannya, Pendeta Gilbert Lumoindong juga berjanji bahwa ia tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.
“Dalam Al-Kitab Tuhan Yesus mengingatkan wanita yang tertangkap basah melakukan zina jangan berbuat lagi, jadi saya pikir itu adalah masukan yang baik,” ucap Pendeta Gilbert Lumoindong.
Pendeta Gilbert Lumoindong juga menyampaikan bahwa ia adalah orang yang menghargai perbedaan.
“Dan sekali lagi , dari dasar hati saya yang paling dalam tidak ada niat untuk mendatangkan kerusuhan ini. Saya menghargai perbedaan, saya mencintai rekan-rekan Muslim,” ujar Pendeta Gilbert Lumoindong.
Namun meski sudah minta maaf ternyata kasus Pendeta Gilbert Lumoindong belum tuntas.
Akibat ceramahnya yang dinilai menistakan agama Islam, Pendeta Gilbert Lumoindong akhirnya dilaporkan ke polisi.
Polda Metro Jaya membenarkan bahwa pihaknya menerima kasus Pendeta Gilbert atas laporan dugaan penistaan agama.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan laporan tersebut diterima, Selasa (16/4/2024).
"Benar, laporan diterima tanggal 16 April 2024 tentang dugaan penistaan agama," kata Ade Ary, Rabu (17/4/2024).
Menurut dia, kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Pendeta Gilbert ditangani langsung Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Ditangani Subdit Kamneg," jelasnya.
Ketua MUI Bidang Dakwah dna Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengatakan, pengurus MUI mengambil kesimpulan kegaduhan juga makin meruncing akibat adanya khutbah yang dipenggal-penggal dalam edit-edit.
Sehingga, makna penyampaian dapat berpotensi terjadinya kesalahpahaman di masyarakat.
"Kami sebagai umat beragama tentu menerima permohonan maafnya. Kami semua memaafkan seraya kami meminta agar kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan bagi kita semua," ungkap KH Cholil Nafis, Selasa (16/4/2024).
Menurutnya, saat khutbah atau ceramah tak perlu membandingkan keyakinan dan ritual agama lain, apalagi merendahkan demi menjaga terjadinya kesalahpahaman.
"Ke depan mari kita rajut keutuhan, persaudaraan dan persatuan antar umat beragama serta saling menghormati keyakinan masing-masing kita demi menjaga kerukunan," sambung KH Cholil Nafis. (lufhti/put)
Load more