Misal, orang yang sering membaca, menghafal dan bahkan tahu bahwa dalam Al-Quran dijelaskan bakal celaka orang yang berdusta, namun ia sering berdusta, maka itu disebut dzolim.
"Ada orang yang senang dengan Al-Quran tapi dzolim orangnya. Rajin baca, tapi dzolim, tidak mampu menempatkan ayat Quran sesuai dengan tempatnya. Dzolim itu menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Ada orang sering ngaji baca Qul huwallahu ahad. Katakan hanya Allah yang Esa. Hafal ayatnya, tahu maknanya, tapi tidak menempatkan ayat sesuai dengan tempatnya. Dikatakan di lisannya semua agama sama. Celaka orang-orang yang dusta. Hafal ayatnya, sering baca, tahu artinya, tapi dia berdusta. Itu dzolim namanya," lanjutnya.
Jadi, orang-orang yang tidak mempraktikkan isi Al-Quran dalam kehidupan sehari-harinya termasuk orang yang tidak beradab.
"Jadi ayat-ayat itu tidak dipraktekkan dalam perilaku hidup, adabnya tidak ada," kata UAH.
Golongan kedua
Golongan kedua orang yang rajin baca Al-Quran tapi tidak diridhoi Allah adalah orang yang tidak bisa memberikan kebaikan Al-Quran untuk orang lain, hanya untuk dirinya sendiri.
Load more