tvOnenews.com - Salat Dhuha merupakan salat sunnah yang dikerjakan setelah matahari terbit sampai menjelang waktu zuhur. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan biasanya dilaksanakan pada pukul 07.00-11.00 pagi.
Salat dhuha merupakan sholat sunnah yang diyakini dapat memudahkan rezeki bagi siapa saja yang mengerjakannya.
Kebanyakan umat muslim melaksanakan salat dhuha karena memiliki hajat untuk dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT.
Lantas bolehkah melaksanakan salat dhuha tetapi tidak membaca Surat Ad Dhuha?
Menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, salat dhuha adalah tempat untuk meminta kebaikan pada Allah SWT dan tak ada keharusan bagi setiap umat Islam untuk membaca Surat Ad Dhuha ketika mendirikan salat ini.
"Tak ada keharusan membaca Surat Ad Dhuha saat salat dhuha. Silakan membaca surat apa saja yang bisa Anda baca, yang dihafal," kata Ustaz Adi Hidayat.
Ketika mendirikan salat dhuha, Ustaz Adi Hidayat menyarankan membaca surat yang dihafal dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam kehidupan masing-masing.
"Maka dari itu bisa diganti dengan sholat dhuha dua rakaat. Maka Anda bisa mencari surah-surah yang terkait dengan tasbih, misalnya Surat Al-A'la atau Al-Fath," jelasnya.
Ustaz Adi Hidayat juga memberikan contoh salat dhuha yang tujuannya untuk mempermudah datangnya rezeki. Ia menyarankan agar bacaan salat dhuha dipilih yang berkaitan dengan keinginan tersebut.
“Anda bisa cari surah-surah dalam Al-Quran yang menjamin kelancaran rezeki, misal di ayat Al-Quran surah 51 ayat 22, ada surat kedua di ayat 29,” ungkap UAH.
“Ada cara mencarinya di surat kedua ayat 168, ada mempercepat carinya dengan iman surat kedua ayat 172, ada juga surat 7 ayat 96,” sambungnya.
Kemudian, ada juga beberapa hadits yang menjelaskan keutamaan salat dhuha. Termasuk diantaranya yakni menjadi ibadah sunnah yang mengundang rezeki serta jadi amalan penghapus dosa.
Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah berkata,
“Nabi SAW kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku yaitu, berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat salat dhuha dan mengerjakan salat Witir sebelum tidur,”
“Wahai anak Adam, rukuklah (salatlah) karena Aku pada awal siang (salat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari,” (HR Tirmidzi).
“Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan salat Dhuha dua rakaat,” (HR Muslim).
“Barangsiapa yang menjaga salat Dhuha, maka dosa dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat dari amalannya adalah salatnya. Apabila benar maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak maka ia akan kecewa dan rugi.
Jika terdapat kekurangan pada salat wajibnya, maka Allah berfirman, 'Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku mempunyai salat sunnah maka sempurnakanlah dengan salat sunnahnya sekadar apa yang menjadi kekurangan pada salat wajibnya. Jika selesai urusan salat, barulah amalan lainnya,” (HR An-Nasa'i, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
“Barang siapa salat Dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga,” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah). (adk)
Load more