tvOnenews.com - Salat merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Salat terbagi menjadi dua, yaitu salat fardu yang wajib dilakukan, dan salat sunah yang boleh dikerjakan tetapi tidak diwajibkan.
Allah SWT sendiri telah berfirman bahwa salat memiliki waktu-waktu tertentu yang telah ditentukan. Hal ini tertuang dalam surat An Nisa ayat 103,
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring.
Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin," (QS An-Nisa: 103)
Meski merasa tidur cukup, namun rasa ngantuk di sore hari sering kali terjadi. Ngantuk di sore hari begitu sulit ditahan bahkan sampai tak sengaja ketiduran sampai melewati waktu Maghrib dan Isya.
Sebagai seorang muslim yang wajib melaksanakan salat lima waktu, bagaimana cara menyikapi salat yang tertinggal? Mana yang harus didahulukan antara salat Magrib dan Isya?
Melalui ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan cara menyikapi terlewatnya waktu salat karena ketiduran saat Magrib sampai waktu Isya.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan hal ini pernah terjadi kepada Nabi Muhammad SAW, yang ketiduran menjelang waktu salat.
Suatu hari Nabi Muhammad SAW kesiangan bangun untuk melaksanakan salat.
Sesaat setelah bangun, Rasulullah SAW langsung memerintahkan para sahabatnya untuk bergegas salat dengan diawali salat sunnah.
Hal ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang tertidur dari satu salat atau melupakannya, maka hendaklah ia mengerjakannya ketika ia mengingatnya (karena) tidak ada kaffarah (yang dapat menggantinya) kecuali hal tersebut," (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut Ustaz Adi Hidayat, kisah Rasulullah SAW tersebut dapat menjadi pelajaran bagi kaumnya di masa depan.
Dari kisah ini, dapat disimpulkan cara salat jika melewati waktunya.
Meski demikian, sang pendakwah tetap mengingatkan agar tidak sengaja memilih tidur menjelang, bahkan melewatkan waktu salat.
Kemudian jika saat terbangun sudah masuk salat Isya, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu?
"Apa yang didahulukan, Maghrib dulu baru Isya berdasarkan urutan waktu salatnya," tegas Ustaz Adi Hidayat.
Kesimpulannya, tidak apa-apa jika tidak sengaja ketiduran dan melewatkan waktu salat, asal kapan pun terbangun harus langsung mengerjakannya.
Bahkan, sekalipun telah masuk waktu salat lainnya atau termasuk waktu larangan untuk salat. (adk)
Load more