Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag), M. Ali Ramdhani mengimbau anggota Media Center Haji (MCH) terhadap pelaksanaan haji 2024.
Pada 2024 ini penetapan sebagai tahun haji untuk ramah lansia masih diberlakukan pemerintah.
Diketahui, sebanyak jamaah haji lansia yang terdata sejumlah 45.000 jamaah pada tahun 2024.
Hal ini menjadi pembahasan yang dilakukan Ali mengimbau kepada para PPIH Arab Saudi saat bertugas untuk memberikan edukasi kepada jamaah haji.
Terutama terkait keringanan selama melaksanakan ibadah haji mengingatkan ada banyak jamaah haji yang sudah lansia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag), M. Ali Ramdhani di acara Bimtek Media Center Haji 2024 di Hotel Mercure Cikini, Jakarta, Jumat (26/4/2024). (Dok. Media Center Haji Kemenag RI)
Tentu saja perbedaan furuiyah dalam peribadatan haji jangan terlalu dipersoalkan, saat ini yang dibutuhkan agar saat ibadah haji dapat meringankan para jamaah.
"Jangan banyak dipersoalkan urusan-urusan furuiyah," ujar Sekjen Kemenag itu kepada awak media yang hadir di Bimtek Media Center Haji 2024 di Hotel Mercure Cikini, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Tujuan Ali melakukan sikap ini karena para jamaah haji Indonesia beserta keluarga dari jamaah tidak dibuat kebingungan dalam pelaksanaannya.
Ali melihat contoh dari segala persoalan furuiyah yang terjadi dan tersorot di Indonesia, contohnya seperti haji nabi adalah Tarwiyah.
Lantaran jumlah peserta lansia menyentuh angka 40 ribu orang, hal ini membuat tugas MCH PPIH 2024 harus menerapkan tujuan yang sudah ditentukan.
Kegembiraan dan rasa cinta dalam melayani jamaah haji Indonesia menjadi tujuan utama pada periode haji 2024.
"Tagline kita adalah melayani dengan cinta dan riang gembira," ucap Ali.
Karena Ali melihat dari tahun 2024 akan menimbulkan kecemasan dari para keluarga jamaah lantaran saat ini mengalami krisis global dan eskalasi di Timur Tengah.
"Eskalasi Timur Tengah yang tidak baik-baik saja, mungkin diikuti dengan was-was oleh keluarga (jamaah haji)," katanya.
Karena itu kehadiran MCH bagi Kemenag sangat penting terhadap penyelenggaraan haji tahun ini.
Dimana tidak adanya yang bertanggungjawab, sehingga penyeimbang informasi kepada masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan.
Berguna menghindari keresahan para jamaah beserta keluarganya yang tidak berangkat.
"Ketika ada kejadian-kejadian khusus, setiap orang bisa memotret atau merekam dalam bentuk video ke masyarakat Indonesia. Yang disukai adalah yang bertendensi negatif," pungkasnya. (put/hap)
Load more