QS. An-Nisa ayat 103.
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Artinya: "Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
"Maka jika Anda tuntas mengerjakan salat, berdzikirlah kepada Allah SWT, dalam hadist Muslim 593. Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah," terang Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian, Ulama kelahiran Pandeglang Banten ini juga menerangkan untuk menentukan boleh apa tidaknya bersalaman setelah shalat, jangan hanya melihat satu bagian dari kalimat tapi maknanya dalam.
Menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, boleh dan tidak jangan asal bicara soal syariat, ini boleh ini tidak.
Ustaz Adi Hidayat pun berpesan agar, Anda tidak boleh menghukumi sesuatu yang ada dalam syariat kecuali memahami isi dan ketentuannya.
"Mana dalilnya untuk menentukan boleh. Anda tidak paham dalil, jangan berbicara hukum," tegas Ustaz Adi Hidayat, dilansir dari tayangan YouTube Adi Hidayat Official, Selasa (22/08/23).
Load more