Jakarta, tvOnenews.com - Utang piutang merupakan hal yang sensitif karena melibatkan uang dan hak seseorang di dalamnya.
Berikut penjelasannya, yang dilansir dari buku ringkasan Shahih Bukhari yang ditulis oleh M. Nashiruddin Al-Albani.
Pada kitab utang piutang bab ke-14. Hasan al-Bishri berkata,
(۵۱۸.وَقَالَ الْحَسَنُ:اِذَا أَفْلَسَ وَتَبَیَّنَ، لَمْ یَجُزْ عِتْقُہُ، وَلَاشِرَاؤُہُ)
“Jika seseorang bangkrut dan kebangkrutan nya itu jelas, maka ia tidak boleh memerdekakan budak, tidak boleh menjual dan tidak boleh membeli.”
Jika usaha yang didirikan mengalami kebangkrutan dan alasan dari kebangkrutan itu jelas, maka tidak boleh membebaskan budak, tidak boleh menjual barang yang dimiliki dan tidak boleh membeli barang.
Load more