Pria yang tinggal di Ponorogo, Jawa Timur itu tidak memistikkan nilai agama di kegiatannya yang cenderung berkebun di masa tuanya.
Hanya saja ia melakukan itu sebagai momentum untuk terus mengingat Tuhannya.
Terkini, ia terus menuangkan jiwanya terhadap tanaman, bahkan sampai menjadikan tanaman sebagai teman hidupnya.
"Tapi hanya ingin memberikan sesuatu pada alam atau bentuk terima kasih pada alam yang telah membawa pikiran dan hati pada rasa damai saat berinteraksi dengan tanaman itu," jelas sastrawan itu.
Berkat pengalamannya sebagai penulis puluhan buku dan pegiat literasi, ia memunculkan idenya menikmati areal perkebunan di sekitar rumahnya.
Hal ini berhubungan dari kondisi Covid-19 sejak 2020 lalu yang mengharuskan dirinya diam di rumah.
Load more