Jakarta, tvOnenews.com - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama mengatakan ada risiko kesehatan yang harus diketahui para jemaah Haji 2024.
Dokter Ngabila mengupayakan sebelum jemaah berangkat ibadah Haji 2024, sebanyak lima risiko kesehatan yang sering terjadi dipengaruhi karena fisik harus diketahui jemaah.
"Ibadah haji merupakan salah satu jenis ibadah yang 90 persen kegiatannya (menggunakan) fisik," ujar Ngabila dalam keterangan dari pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (1/5/2024).
Ia tidak menyangka para jemaah Indonesia sebentar lagi akan menuju ke Madinah pada 12 Mei untuk menunaikan ibadah Haji 2024.
"Tak terasa, sebentar lagi kloter pertama akan diberangkatkan pada 12 Mei menuju Madinah. Jamaah akan masuk Asrama Haji Pondok Gede untuk memastikan kesehatan tahap akhir pada 11 Mei," tuturnya.
Ia mengimbau pada jemaah Indonesia harus peduli dengan kesehatan serta kebugaran fisiknya selama ibadah Haji 2024.
Kesehatan jemaah menjadi faktor penting bagi Ngabila karena mereka harus menjaga kebugarannya sampai pulang ke Indonesia.
Ditambah, para jemaah haji juga harus menghadapi cuaca dan iklim berbeda dari Indonesia selama berada di Tanah Suci.
Negara Arab Saudi salah satu negara bagian Timur Tengah terbesar yang memiliki cuaca suhu tinggi pada siang hari.
Sebaliknya, suhu cuaca Arab Saudi pada malam hari menjadi rendah karena mengikuti pola iklim gurun.
Kondisi itulah para jemaah harus menjaga kesehatannya lantaran berpotensi meningkatkan risiko kesehatan jadi terganggu.
Ia menuturkan ada lima risiko kesehatan yang biasa sering terjadi pada jemaah.
Biasanya para jemaah sering mengalami kelelahan karena beraktifitas sangat padat dan bergerak yang lumayan lama
Jemaah haji akan mendapatkan heat stroke (serangan panas) dalam kondisi tubuh tidak bisa mengontrol kadar suhu yang terlalu panas selama di Tanah Suci.
Para jemaah berpotensi alami tubuh yang tidak mengeluarkan keringat, gemetar, kebingungan, dan pingsan atau koma.
Tak hanya itu, kadar suhu juga menyebabkan risiko alami pneumonia atau radang paru-paru, serangan jantung hingga demensia atau kehilangan memori.
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari itu memantau pemerintah harus menggencarkan para jemaah untuk tes kesehatan sebelum mereka berangkat dalam kondisi fisik yang prima.
Terutama jemaah yang memiliki riwayat penyakit harus benar-benar diperhatikan.
Praktisi Kesehatan Masyarakat itu menilai upaya pemerintah dengan menyediakan pendamping khusus agar memantau dan koordinasi kesehatan para jemaah lansia.
"Pastikan untuk saling peduli sesama jamaah untuk melaporkan kondisi kesehatan. Prinsip utama lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan terpisah dari rombongan, dan tidak malu bertanya," tandasnya.
Jemaah haji yang gabung di kloter pertama akan berangkat dari Indonesia ke Kota Madinah dimulai pada 12 Mei sampai 23 Mei 2024.
Sedangkan jemaah haji kloter kedua akan berangkat dari Indonesia ke Kota Jeddah pada 24 Mei sampai 10 Juni 2024. (ant/hap)
Load more