Terutama pada pertanyaan tentang hakikat dan makna selama ibadah di bulan Ramadhan.
Hal itu akan menimbulkan motivasi agar kita kembali dan terus beribadah sesuai dengan Hadits riwayat Tirmidzi terkait sabda Rasulullah SAW tentang muhasabah, begini bunyinya:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya: "Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT." (HR Tirmidzi)
Diri kita berjanji untuk bersungguh-sungguh terhadap itikad mempertahankan tren upaya ibadah pada bulan Ramadhan.
Kesungguhan seseorang untuk membangunkannya memanglah sulit, tetapi kita harus mengingat ibadah kepada Allah SWT bersifat kontinuitas.
Load more