Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan terhadap orang yang paham anti-Semitisme atau ujaran kebencian di berbagai kampus AS kepada mahasiswa Yahudi.
Joe Biden berjanji mahasiswa yang sebar ujaran kebencian kepada mahasiswa Yahudi di seluruh kampus AS tidak akan dikasih tempat kuliah.
"Seharusnya tidak ada tempat di kampus mana pun, tidak ada tempat di Amerika, untuk anti-Semitisme atau ancaman kekerasan terhadap mahasiswa Yahudi," ujar Joe Biden di dalam penyambutannya di Gedung Putih yang dikutip tvOnenews.com, Kamis (2/5/2024).
"Untuk ujaran kebencian atau kekerasan dalam bentuk apa pun," tegasnya.
Tentang pengiriman Garda Nasional, Presiden AS itu sangat menentang terkait rencana tersebut difungsikan membubarkan protes mahasiswa yang tersebar di seluruh kampus di AS.
Penentangan hingga ujaran kebencian dari mahasiswa sebagai bentuk mengecam serangan Israel ke Gaza, Palestina.
Bahwasanya Biden tidak akan mengubah kebijakan pemerintahannya terhadap kondisi Timur Tengah meski ada penentangan dari mahasiswa paham anti-Semitisme.
Berdasarkan informasi terbaru, Departemen Kepolisian New York (NYPD) berhasil menangkap kurang lebih 300 demonstran yang pro-Palestina di Universitas Columbia dan City College of New York, Rabu (1/5/2024).
Penangkapan demonstran pro-palestina tersebut saat di tengah gelombang aksi mahasiswa yang melakukan protes terhadap pemerintahan Joe Biden.
Menurut Wali Kota New York, Eric Adams, aksi protes tersebut berasal dari sejumlah aktor eksternal melaikan bagian mahasiswa.
Eric Adams mengatakan, tujuan mereka yang bukan berstatus mahasiswa agar menciptakan kekacauan dan memaksakan pihaknya menangkap dengan paksa.
"Untuk membedakan mahasiswa dengan mereka yang tidak boleh berada di sana," tutur Adams.
Selain itu, Rektor Universitas Columbia, Minouche Shafik mengirim surat kepada Wakil Komisioner Urusan Hukum NYPD, Michael Gerber terkait keamanan.
Minouche meminta agar polisi terus berjaga untuk hindari potensi protes aksi kembali sampai 17 Mei 2024.
Pemicu banyaknya demonstrasi pro-Palestina karena menentang tindakan militer AS hingga dukungan keuangan untuk membantu operasi pasukan militer Israel serang Jalur Gaza.
Isi dari protes aksi tersebut untuk melakukan divestasi di perusahaan Israel hingga penghentian program studi di seluruh universitas milik Israel. (ant/hap)
Load more