Harniati menyampaikan tentang hal tersebut saat menghadiri acara Kemenkumham dan Institut Leimena bertajuk "Hybrid Upgrading Workshop Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB): Pengembangan Program dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Memperkokoh Kebebasan Beragama dan Supremasi Hukum" di Surabaya, Jumat (3/5/2024).
Lanjut, ia menuturkan berkat komitmen toleransi agama, Indonesia raih apresiasi dari Dewan Komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Apresiasi untuk Indonesia tersebut berdasarkan atas penegakan HAM di bidang hak sipil dan politik.
Sebagaimana Indonesia meraih prestasi tersebut karena tak lepas dari upaya penerapan berbagai program dari Ditjen HAM Kemenkumham.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Siti Ruhaini Dzuhayatin juga memberikan tanggapannya melalui moderasi beragam agama di Indonesia jadi modal untuk diplomasi kultural Indonesia bersaing di luar negeri.
"Suatu masyarakat itu tidak mungkin bebas konflik, tetapi bagaimana kecepatan kita menyelesaikan konflik, bagaimana negara hadir, dan bagaimana masyarakat ikut terlibat," pungkasnya.
Hal ini karena pemerintah dan warga sipil yang terus berkolaborasi terhadap penerapan moderasi beragama di Indonesia. (ant/hap)
Load more