Retno juga menegaskan bahwa OKI harus terus mendorong gencatan senjata segera dan permanen di Gaza, antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas.
"Gencatan senjata akan menjadi terobosan dalam menghentikan meningkatnya korban jiwa dan meringankan penderitaan kemanusiaan. Hal ini juga penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi negosiasi yang adil menuju solusi dua negara,” tutur dia.
Negara-negara OKI juga diminta mencegah eskalasi lebih lanjut dengan berfokus pada penanganan bencana kemanusiaan di Palestina dan tidak terlibat dalam konflik terbuka.
"Kita harus menjamin stabilitas kawasan dan dunia. Persatuan OKI harus berkontribusi pada perdamaian, bukan memperburuk krisis,” kata Retno, menegaskan.
Pesan persatuan yang disampaikan Menlu Retno sangat penting ketika beberapa negara OKI--Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko--diketahui telah menormalisasi hubungan mereka dengan Israel, yang bertentangan dengan prinsip OKI.
Sementara Arab Saudi, yang sempat membuka kesempatan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, mengancam akan menghapus peluang tersebut jika Israel menyerang Kota Rafah, di mana 1,2 juta warga Gaza mencari perlindungan dari konflik bersenjata di wilayah kantong Palestina itu.(ant/bwo)
Load more