Ramalan juga mempunyai bentuk, di antaranya proyeksi, prediksi, dan perkiraan yang diucapkan dari seseorang.
Namun, banyak yang menganggap kalau ramalan atau tukang ramal seperti bintang, zodiak, dan lain-lain dianggap sebuah kebohongan.
Maka dari itu dalam ajaran Agama Islam harus menghindari atau percaya terhadap ramalan.
Bahwasanya yang mengetahui hal ghaib hanya Allah SWT sesuai dengan dalil dalam ayat suci Al-Quran dari Surat Al-An'am ayat 59, begini bunyinya:
وَعِنْدَهٗ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ اِلَّا هُوَۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Wa ‘indahuu mafaatihul-gaibi laa ya‘lamuhaa illaa huw, wa ya‘lamu maa fil-barri wal-bahr, wa maa tasqutu miw waraqatin illaa ya‘lamuhaa wa laa habbatin fii zulumaatil-ardi wa laa ratbiw wa laa yaabisin illaa fii kitaabim mubiin.
Artinya: "Kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahuinya selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)." (QS. Al-An'am, 6:59).
Load more