"Anda merasa diri kalau salat tahajud delapan rakaat bangun jam 02.00 ya," ucapnya.
Ia menuturkan bahwa, rakaat salat tahajud tidak harus dikerjakan lebih dari dua rakaat.
Hal itu mengingat kemampuan seseorang dimana tantangan ibadah di sepertiga malam seringkali bermasalah di kondisi mata.
"Kembali kepada kemampuan tahajud tidak harus delapan rakaat, tahajud tidak harus 20, dua rakaat tutup witir sudah tahajud," jelasnya.
Kejadian ini serupa dari kisah sahabat Nabi bernama Sulaiman bin Abi Hatsmah melalui kitab al-Muwattha' karya Imam Malik bin Anas.
"Umar bin Khattab tidak melihat Sulaiman bin Abi Hatsmah pada saat shalat subuh, lalu Umar bin Khattab berangkat menuju pasar dan berkunjung ke kediaman Sulaiman yang berada di antara pasar dan Masjid Nabawi. Umar bin Khattab bertemu Syifa’ adalah ibu Sulaiman, lalu beliau berkata, ‘Aku tidak melihat Sulaiman saat shalat subuh.’ Ibu Sulaiman berkata, ‘Ia terjaga semalam melakukan shalat, lalu matanya terlelap (hingga tidak shalat subuh)’."
Umar bin Khattab lalu berkata, "Sungguh aku lebih suka terjaga dan melaksanakan shalat subuh dengan berjamaah, dari pada aku terjaga untuk shalat di malam hari." (Imam Malik bin Anas, al-Muwattha’, juz 1, hal. 291).
Load more