tvOnenews.com - Setiap umat Muslim menginginkan bisa pergi haji di Tanah Suci.
Orang yang melaksanakan ibadah haji untuk memenuhi kewajiban rukun Islam kelima.
Namun hukum haji bagi yang mampu melaksanakannya karena perlu persiapan materi, mental, dan fisik.
Setelah berhaji biasanya seseorang akan mendapatkan predikat panggilan "Pak Haji atau Bu Hajah".
Ada orang memanggil "Pak Haji atau Bu Hajah" kepada seseorang dianggap paling tua yang memang notabenenya belum berhaji.
Buya Yahya menyampaikan pendapat orang yang mendapatkan panggilan Pak Haji tetapi belum ibadah haji. (Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV)
Sebelum Anda mengetahui ceramah Buya Yahya perihal tentang hal tersebut sebaiknya simak di sini.
Dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya dalam kajiannya mendapatkan pertanyaan tentang penyebutan Pak Haji kepada seseorang.
Buya Yahya pun membagikan dua pendapat tentang hal tersebut.
Pendakwah itu menyampaikan pendapat pertamanya bahwa, panggilan tersebut tidak boleh.
"Ada dua pendapat, menurut sebagian Pak Haji itu nggak boleh. Kamu belum haji kok dipanggil Pak Haji," ucap Buya Yahya.
Pemanggilan tersebut dapat memicu rasa iri dari yang sudah ibadah haji.
"Dia iri nggak pengen ada orang yang gak haji dipanggil Pak Haji ini menurut sebagian Pak Haji," katanya.
Memang, biasanya orang yang sering mendapatkan sebutan dari orang lain apabila sudah ibadah haji akan disebut Pak Haji.
Kemudian, Buya Yahya menyampaikan pendapat keduanya bahwa, panggilan tersebut sebenarnya tidak ada masalah.
Hal itu bertujuan supaya seseorang yang dipanggil Pak Haji didukung bisa ibadah di Tanah Suci secepatnya.
"Dua pendapat, menurut yang lainnya ya nggak apa-apa wong namanya pak haji, semoga bisa cepat haji, kan begitu," ungkapnya.
"Enggak apa-apa sebetulnya, sebab ada orang emang begitu, ada orang pakai kopiah putih malah dimarahi, kamu sudah haji ya? Kok pakai kopiah putih, akhirnya bingung pakai hijau atau kuning," jelasnya.
Buya Yahya berpendapat bahwa, beberapa orang yang telah menunaikan haji berasumsi kalau penyebutan tersebut tidak disalahgunakan.
"Memang untuk menurut sebagian Pak Haji yang belum haji dipanggil Pak Haji gak boleh," katanya.
Karena banyak yang membandingkan mereka sudah berusaha supaya pergi ke Tanah Suci, sedangkan yang dipanggil Pak Haji belum sama sekali.
"Kenapa? Wong saya aja habis berapa juga haji baru dipanggil pak haji, eh ente belum naik haji dipanggil pak haji. Nggak boleh," terangnya.
Walaupun hanya permasalahan predikat saja, Buya Yahya berpesan supaya mereka yang sudah ibadah haji tidak perlu sombong.
Nantinya akan berpengaruh terhadap ibadahnya yang sudah pergi haji ke Tanah Suci.
Hanya karena mereka tidak ingin berbaur dengan orang yang belum punya kesempatan pergi haji.
"Kamu tuh haji jangan makan riba, jangan haram, itu pentingnya untuk bukan sombong-sombongan," tegasnya.
Ia menyampaikan panggilan terhadap seseorang yang belum ibadah haji tetapi dipanggil Pak Haji boleh-boleh saja.
Ini mengingat sebagai doa dan dorongan orang lain kepada seseorang supaya punya kesempatan pergi haji.
"Kesimpulannya boleh dipanggil pak haji semuanya, insya Allah Haji karena dalam Bahasa Arab, haji itu doa," tuturnya.
Pembahasan ini sama halnya seperti contoh harapan orang tua yang mendoakan anaknya.
Supaya buah hati mereka mereka menjadi anak shaleh dan berbakti kepada orang tuanya.
"Anak shaleh, padahal bandel betul. Padahal biar jadi anak shaleh Insya Allah. Selesai," tukasnya.
Dari pembahasan tersebut, ia pun memberikan doa agar semua umat Muslim terkhusus kepada jemaahnya bisa segera pergi haji.
"Insya Allah rezekinya banyak, naik haji bareng-bareng. Haji semuanya," tutupnya.
Kesimpulannya bahwa, tidak ada perbandingan seseorang mendapatkan predikat Pak Haji dan penyebutan tersebut bisa menjadi motivasi agar pergi ke Tanah Suci.
Apabila Anda belum menemukan jawaban sepenuhnya tentang ini bisa konsultasi atau dengar kajian dari para ulama, kyai, ustaz hingga tokoh agama lain supaya dapat dari berbagai perspektif.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more