Jakarta, tvOnenews.com - Tayangan Film Vina: Sebelum 7 Hari semakin menarik perhatian masyarakat sejak tayang di bioskop pada 8 Mei 2024.
Kakak Vina, Marliayana (33) menyebut kebenaran sinopsis Film Vina: Sebelum 7 Hari 85 persen sepenuhnya dan bahkan sempat ada seseorang yang datang agar film tersebut tidak ditayangkan.
"Sebelum ada film ini situasinya biasa saja. Tapi begitu kisah tragis adik saya ini difilmkan, ada seorang pria mendatangi keluarga kami minta agar kasusnya jangan kembali dibuka," ungkapnya, Selasa (14/5/2024).
Film Vina: Sebelum 7 Hari mengambil kisah nyata kasus pembunuhan sadis hingga pemerkosaan dialami Vina di Cirebon yang masih belum terungkap sepenuhnya.
Kasus pembunuhan ini melibatkan Vina dan kekasihnya, Muhammad Rizky Rudiana (Eky) menjadi korban pengeroyokan hantaman oleh geng motor di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Meski awalnya pihak kepolisian mengira Vina dan Eky meninggal dunia karena mengalami kecelakaan tunggal sepeda motor.
Berdasarkan sinopsis akhir Film Vina: Sebelum 7 Hari produksian dari Dee Company, delapan dari 11 pelaku pembunuhan berhasil diringkus polisi di Jalan Perjuangan (Majasem), Kampung Situgangga, Kecamatan Kesambi.
Namun tiga pelaku lainnya belum berhasil ditangkap sampai sekarang yang melibatkan pelaku utama pembunuhan dan pemerkosaan Vina bernama Egy anak dari anggota polisi berdasarkan dari film tersebut.
Polda Jawa Barat (Jabar) pun langsung merilis identitas dan ciri-ciri tiga DPO menjadi pelaku pembunuhan Vina dan Eky.
"Apakah itu nama asli atau nama samaran, ini masih kami telusuri. Jadi kami berharap kalau ada berita yg mengaitkan mengatakan bahwa identitas yang bersangkutan sudah diketahui, bahkan disembunyikan polisi, itu tidak benar. Karena sesungguhnya, korban adalah anak dari anggota polisi, bukan pelakunya," ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast, Selasa.
Meski begitu, kasus pembunuhan Vina dan Eky menjadi pusat perhatian publik, terutama semakin viral di media sosial.
Dilansir tvOnenews.com dari akun TikTok @komariyah.idiwscn, tewasnya Vina berhubungan dengan pertanyaan jemaah kepada pendakwah Buya Yahya terkait korban pengeroyokan hingga meninggal dunia.
Video ceramah Buya Yahya terkait kasus pembunuhan menghubungkan kisah dialami Vina melalui sinopsis Film Vina: Sebelum 7 Hari. (Tangkapan layar TikTok/@komariyah.idiwscn)
Lantas, apakah kasus pembunuhan Vina merupakan mati syahid? Mari simak penjelasan Buya Yahya mengenai hal tersebut di sini.
Buya Yahya menjelaskan bahwa, orang yang menjadi korban pengeroyokan hingga pemerkosaan salah satu golongan mati syahid karena sudah dizolimi oleh orang lain.
"Anak Anda mati syahid, dizalimi mati syahid. Bukan sekadar itu, dosanya dihapus," kata Buya Yahya.
Tak hanya itu saja, korban pembunuhan tersebut akan memperoleh pahala yang dimiliki para pelakunya.
"Agar tumpahannya pahala orang berbuat zalim akan ditumpahkan kepada anak Anda (korban pembunuhan)," tuturnya.
Pendakwah itu memahami korban pembunuhan tersebut akan menimbulkan simpati dari orang lain.
"Di hadapan Allah sangat mulia. Sedetik saat dicabut nyawanya saat itu menemukan kenikmatan. Kabar gembira buat Anda seorang ibu yang punya anak mati syahid," jelasnya.
Meski ia tahu bahwa, dari kasus pembunuhan tersebut menimbulkan kesedihan, terutama dialami oleh keluarga korban.
"Memang kesedihannya manusia sedih, akan tapi kalau merenung sejendak saja anakku saat ini lebih indah jauh lebih indah daripada seandainya aku manja di dunia dengan kekayaan yang melimpah," paparnya.
"Kenapa? Keindahan yang luar biasa. Tidak bisa dibandingkan keindahan saat ini," sambungnya.
"Kabar gembira buat Anda yang punya anak meninggal dalam keadaan dianiaya, dia mulia, tidak ada dosa, terhapus dosanya," tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa, sang ibu juga akan masuk ke dalam surga apabila anaknya meninggal dunia dalam mati syahid.
Meski begitu, ia memahami tidak ada satu orang tua pun yang menginginkan buah hatinya meninggal dalam tragis.
"Mungkin menjadi dendam yang berkepanjangan atau mungkin menjadi depresi yang merugikan," katanya.
"Hibur hati Anda dengan yang disampaikan anak Anda, dia mulia, jauh lebih indah daripada saat dipelukkan Anda di pangkuan Anda. Semoga Allah mengampuni semuanya," lanjutnya.
Dari kasus seperti ini, ia juga berpesan bahwa, para pelaku mendapatkan kesadarannya karena telah berbuat zalim yang merugikan orang lain.
"Semoga pelaku diberi kesadaran dan tidak melakukan kezaliman kepada siapa pun," tutupnya.
Kesimpulannya bahwa, orang yang mati syahid menjadi korban pembunuhan akibat dikeroyok sekelompok manusia akan dihapus dosa dan imbalannya surga dari Allah SWT.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more