Bandung, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) mempersiapkan program beasiswa non-degree untuk para santri pesantren selama empat hingga enam bulan.
Staff Khusus Menag Nuruzzaman menyampaikan program beasiswa non-degree tersebut sebagai bentuk keikutsertaan program penguatan literasi dan kompetensi digital kepada para santri pesantren.
"Dengan demikian, diharapkan santri bisa menjadi pelopor dalam penguasaan teknologi informasi dan bisa melebihi kompetensinya dari siswa-siswa sekolah formal," ujar Nuruzzaman di Rapat Kordinasi Nasional Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Bandung dikutip tvOnenews.com, Kamis (16/5/2024).
Para Kabid PD Ponpes Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan Tenaga Ahli Menag Hasanuddin Ali juga menghadiri rapat upaya mempersiapkan para santri pesantren untuk menghadapi era dunia digital.
Mereka membahas sejumlah isu dan harapan terhadap pendidikan di pesantren agar terus meningkatkan kualitas dan pengakuan sebagai lembaga pendidikan yang unggul di Indonesia.
Staf Khusus Menag Nuruzzaman membuka Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Bandung. (Kemenag RI)
Lanjut, Nuruzzaman menjelaskan Menag RI Yaqut Cholil Qoumas sangat mendukung perkembangan pesantren.
Hal ini mengingat Kemenag memiliki tujuan adanya dukungan terhadap peran kyai dan ulama dalam membangun pendidikan Indonesia.
"Gus Baha, sebagai contoh, yang tidak bisa mengajar di perguruan tinggi karena tidak memiliki ijazah formal, menunjukkan perlunya revolusi dalam sistem pendidikan yang memungkinkan akses bagi kyai dan ulama untuk berkontribusi secara lebih luas dalam pembangunan pendidikan," paparnya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi langkah upaya penting untuk meminimalisir potensi radikalisme atau terorisme dari kalangan lembaga pendidikan pesantren di berbagai daerah. (hap)
Load more