Jakarta, tvonenews.com- Berselisih atau bertengkar dengan istri merupakan hal yang lumrah, begitu sebaliknya. Dikatakan, tidak wajar ketika sudah main kekerasan fisik, seperti tampar, berikut cara minta maafnya ala Buya Yahya.
Ustaz Buya menilai kasus kekerasan terhadap pasangan tidaklah dibenarkan. Ia mendorong agar setiap suami ataupun istri bisa mengontrol emosi satu sama lain.
"Semoga bisa kembali (baikan). Laki-laki hebat itu bisa menahan, itu tidak akan memukul istrinya meski istri layak dipukul," kata Ustaz Buya dalam YouTube, Sabtu (18/5/2024)
"Berselisih sama istri wajar hidup di dunia, karena istri anda manusia dan anda manusia. Anda tidak menikah dengan malaikat. Akan tetapi, berusaha lah mengurangi untuk berselisih," ucap Buya menambahkan
Namun, dalam penjelasan di Youtube Al-Bahjah TV, Buya menegaskan agar seorang suami mampu berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Namun, rasa sakit dihatinya karena menilai sudah tidak disayangi lagi. Di mana, logikanya main, kena fisik bertentangan dengan makna kasih ataupun sayang.
"Tolong pahami makna ini, anda harus jadikan itu pukulan terakhir anda, dan sekarang berjanji. Kami juga heran kalau suami dikit-dikit pukul, saya rasa itu hilaf bukan kebiasaan anda," pesan Buya
"Ketika anda sudah menamparnya, maka anda harus balas dengan beribu pelukan hangat. Ucapan maaf saja tidak cukup, semuanya akan kembali. Kita juga tidak mau ada perceraian," jelas Buya
"Kembalilah dan saling berjanji untuk tidak saling menyakiti. Dan kalau semua punya ilmu dan kalau lagi berselisih ibaratnya orang berbuka puasa. Karena ada waktunya diam, malam harinya seperti pengantin baru lagi kalau itu cerdas," imbuh Buya
Perlu diketahui, persoalan rumah tangga juga disebutkan dalam hadist Tirmidzi, kalau bukan hanya sandang, papan dan pangan yang diberikan, melainkan juga diperlakukan secara baik dianjurkan dalam rumah tangga.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku” (HR. Tirmidzi). (klw)
Load more