tvOnenews.com - Shalat subuh merupakan salah satu shalat wajib yang pelaksanaannya paling berat karena waktu subuh biasanya digunakan untuk tidur.
Setiap shalat fardhu waktu pelaksanaannya sudah ditetapkan, termasuk shalat subuh. Batas shalat subuh yakni sebelum terbitnya matahari atau syuruq.
Namun, tak sedikit orang yang terkadang bangun kesiangan hingga melewati batas shalat subuh yang telah ditentukan.
Ustaz Adi Hidayat ungkap cara shalat subuh yang benar jika bangun kesiangan. Sumber: Kolase tim tvOnenews
Banyak orang bangun kesiangan karena malamnya begadang, baik karena bekerja, belajar, nonton bola, maupun lakukan hal lain.
Lantas, apakah masih boleh shalat subuh jika bangun kesiangan? Bagaimana caranya?
Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat berikut ini tentang cara shalat subuh jika bangun terlambat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan cara shalat subuh bagi orang yang bangun kesiangan melalui sebuah kisah yang pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah riwayat yang shahih, diceritakan bahwa Nabi SAW sedang dalam perjalanan bersama dengan Bilal dan sahabat lainnya.
Ketika dini hari, setelah melaksanakan shalat malam dan lainnya, Nabi Muhammad SAW meminta Bilal untuk berjaga dan membangunkan yang lain saat sudah masuk waktu subuh.
Namun, Bilal meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk ikut tidur dan bangun lebih dulu untuk membangunkan yang lain.
Kemudian Nabi SAW mengizinkan Bilal tidur dan memintanya untuk bangun dan membangunkan yang lain ketika sudah subuh.
Saat subuh telah datang, ternyata semuanya tertidur, termasuk Bilal. Dan ketika bangun, disebutkan bahwa matahari sudah menyengat mengenai pipi Rasulullah SAW.
Artinya, pada saat itu Nabi SAW bangun sudah melewati batas shalat subuh.
Dari kisah tersebut, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan ada dua pelajaran yang bisa diambil.
Pertama, ketika bangun, Nabi SAW menegur Bilal karena sebelumnya telah menyanggupi untuk membangunkan semua orang.
Lalu Rasulullah SAW mengajarkan, apabila belum sanggup mengerjakan sesuatu, maka jangan memaksakan diri. Serahkan kepada yang lebih mampu atau memohonlah kekuatan kepada Allah SWT.
Setelahnya, Rasulullah SAW meminta semua sahabat untuk berwudhu, kemudian Bilal mengumandangkan adzan.
Lalu Rasulullah SAW tidak langsung mengerjakan shalat subuh, melainkan dua rakaat sebelum subuh atau shalat qobliyah subuh.
Hal itu menandakan betapa pentingnya shalat sunnah qobliyah subuh.
"Para ulama hadits mengatakan, kalau dua rakaat ini tidak penting pada saat itu, mustahil dikerjakan, pasti Nabi akan langsung kepada shalat subuh yang dua rakaat," kata Ustaz Adi Hidayat.
Setelah shalat sunnah kemudian iqomah, dan ditunaikan shalat subuh.
Jika seseorang tertidur dan terbangun melewati batas shalat, maka saat bangun itulah waktu shalatnya.
"Jika seseorang itu kemudian bangun dari tidurnya melewati batas shalatnya, keluar sabda Nabi 'Itulah waktu shalatnya', tunaikan waktu shalat yang bangun dari tidur, itulah waktunya," kata Ustaz Adi Hidayat.
Namun, ketiduran yang dimaksud adalah ketiduran yang tidak disengaja. Misal karena terlalu lelah dalam perjalanan.
"Misal, seseorang terlampau lelah capek, tapi ingat bukan yang disengaja ya, bukan begadang nonton bola misalnya, kemudian ketiduran kemudian telat subuh, itu dosa," kata UAH.
"Tapi ada yang hal-hal yang kadang tidak kita rencanakan, misal capek dari pekerjaan pulang jam 1 malam, kemudian setelah itu anda mandi, anda kemudian shalat dulu, bahkan sempat tahajud sampai setengah tiga, udah itu tiduran, begitu bangun jam 7," lanjutnya.
Ketika bangun itulah waktu untuk shalat subuh, maka langsung kerjakan shalat. (gwn)
Load more