Ketika menceritakah kisah Nabi Adam, tentu secara otomatis pikiran kita langsung tertuju pada proses penciptaannya dan peristiwa keangkuhan iblis.
Kisah ini memang kerap menjadi rujukan penting ketika menceritakan kisah Nabi Adam karena nilai spiritual serta sejarahnya yang sangat penting. Kisah ini juga tercantum dalam Al-Quran.
Alkisah sebelum penciptaan makhluk hidup, Allah SWT mengumpulkan semua malaikatnya untuk berkumpul. Malaikat yang tak terhitung jumlahnya dan diciptakan dari cahaya dan iblis yang diciptakan dari api lalu berkumpul. Sang Khalik lalu berfirman seperti yang tercantum pada Q.S. Al-Baqarah ayat 30:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Demi mendengar kehendak Allah tersebut, Iblis, yang juga merupakan bagian dari malaikat pun terkaget-kaget. Seperti yang telah difirmankan dalam Al-Quran, Iblis heran mengapa Allah ingin menciptakan makhluk yang dinilainya hanya akan berbuat kehancuran dan kezaliman. Tak hanya akan membawa bencana bagi bumi, manusia juga disebut akan saling menumpahkan darah satu sama lain.
Para malaikat dengan rasa takut dan cintanya kepada Allah juga merasa bahwa mereka sudah cukup karena mereka diciptakan tanpa nafsu dan senantiasa bertasbih, memuji, dan melaksanakan segala perintah Allah. Mereka pun sempat mempertanyakan keputusan Sang Khalik.
Namun Allah SWT Sang Maha Mengetahui lalu menjawab bahwa Ia mengetahui apa-apa yang tidak diketahui oleh malaikat. Ia lalu memerintahkan malaikat maut, Izrail, untuk mengambil sepotong tanah dari bumi yang dengannya Ia lalu menciptakan Adam, ayah seluruh umat manusia. Kisah Nabi Adam ini juga dicatat dalam Al-Quran surah Sad ayat 71-72:
Load more