Jakarta, tvOnenews.com - Dokter Ines Camilla Putri, itulah nama wanita mungil, petugas haji yang selalu membawa tas di pundaknya ini.
Dokter Ines adalah salah satu dokter yang ditugaskan dalam tugas fungsi atau Tusi Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah (PKP3JH).
“Biasanya berjaga bersama petugas linjam (perlindungan jemaah), petugas lansia dan disabilitas di seksus Nabawi,” ujar dokter Ines kepada Putri, jurnalis tvOnenews.com yang menjadi anggota Media Center Haji di Bir Ali pada Rabu (22/5/2024).
“Namun karena sekarang jemaah mulai diberangkatkan ke Makkah, maka PKP3JH juga ditugaskan untuk membantu di Bir Ali ini,” tambahnya.
Jemaah Haji Indonesia saat Mengambil Miqat di Bir Ali, Madinah, Rabu (23/5/2024)/ Sumber: Iwan Setiawan/ Media Center Haji
Kemudian, dokter Ines menceritakan bahwa selama di Bir Ali, yang kerap terjadi pada jemaah adalah kepanasan atau Heat Stroke dan terpeleset saat di kamar mandi.
Namun guna mengantisipasi, selaku PKP3JH, maka dokter Ines tetap membawa perlengkapan medisnya.
“Bawa stetoskop, tensi meter, oximeter, alat pengukur gula darah, oralit, salep untuk kaki melepuh, hingga obat-obatan yang urgent,” ujar dokter Ines ketika menjelaskan isi tas yang selalu dibawanya itu.
Perlengkapan yang Dibawa oleh PPIH Arab Saudi Tim PKP3JH/ Sumber: Iwan Setiawan/ Media Center Haji
Dokter Ines kemudian menceritakan salep dan sandal jepit cukup sering digunakan.
Hal ini karena tidak sedikit jamaah yang mengalami kaki melepuh.
“Jadi jika ada kaki melepuh, kita bersihkan dulu lalu kita olesi salep ini,” ujarnya.
Dokter Ines kemudian menjelaskan bahwa dari alat pengukur yang ia bawa, paling banyak yang digunakan adalah pengukur kadar gula darah.
“Paling banyak yang digunakan glukometer,” tandasnya.
Hal ini memang berdasarkan data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) pasien yang paling banyak menjalani rawat jalan atau pun rawat inap adalah penderita Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi. (put/mch)
Load more