Menurutnya, manajemen Garuda Indonesia masih menggunakan solusi instan dalam penyelesaian masalah sebagai layanan jasa penerbangan untuk jemaah haji Indonesia.
"Kalau sekedar mengambil armada dari tempat atau embarkasi lain, mungkin bisa menyelesaikan pada satu titik," tuturnya.
"Tapi membuka persoalan baru di embarkasi lain untuk pemberangkatan kloter jemaah yang lain," sambungnya.
Ia melihat pihak Garuda Indonesia hanya memakai sifat teknis atas penyelesaian masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji.
Maka dari itu, ia memaksa manajemen Garuda harus mengadakan mitigasi agar tidak ada alasan lagi terkait perbaikan mesin dan sebagainya.
"Sehingga, masalah terus berulang. Perlu ada terobosan agar penerbangan jemaah haji Indonesia ke depan sesuai jadwal," tegasnya.
Diketahui, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Akhmad Fauzin, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, Kepala UPT Asrama Haji Donohudan, serta Vice President Umrah, Hajj and Charter Business at Garuda Indonesia Ubay Ihsandi juga menghadiri rapat tersebut.
Load more