"Kejadian ini pernah ada di masa Nabi Musa Alaihi Salam, ketika ada pembunuhan, kemudian mereka saling menuduh siapa yang membunuh orang ini," ujar Ustaz Ammi Nur Baits.
Ustaz Ammi menuturkan bahwa, saat itu Nabi Musa mendapat Wahyu untuk memberikan solusi dalam pencarian pelaku pembunuhan.
"Akhirnya Musa mendapatkan Wahyu dari Allah, sesungguhnya Allah perintahkan mereka untuk menyembelih sapi," terangnya.
Sontak, orang-orang tersebut menganggap Nabi Musa AS telah bercanda terhadap pertanyaan mereka.
"Kemudian Musa mengatakan 'aku berlindung kepada Allah jangan sampai jadi bagian dari orang bodoh'," kata pendakwah itu.
Ia mengambil kisah tersebut sesuai firman Allah SWT dalam Al-Quran dari Surah Al-Baqarah ayat 67, begini bunyinya:
وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖٓ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تَذْبَحُوْا بَقَرَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۗ قَالَ اَعُوْذُ بِاللّٰهِ اَنْ اَكُوْنَ مِنَ الْجٰهِلِيْنَ
Wa iz qaala muusaa liqaumihii innallaaha ya'murukum an tazbahuu baqarah, qaaluu atattakhizunaa huzuwaa, qaala a‘uuzu billaahi an akuuna minal-jaahiliin.
Load more