Para utusan ini pun kembali dan menyampaikan pesan tersebut. Tak merasa tersinggung, Ratu Balqis malah merasa penasaran dan ingin bertemu langsung dengan raja Bani Israil tersebut. Ia pun mengumumkan keberangkatannya pada Nabi Sulaiman saat ia tengah dalam perjalanan menuju Palestina dimana istana Nabi Sulaiman berada.
Nabi Sulaiman melakukan rapat bersama para pesuruh dan pasukannya seraya bertanya siapakah yang dapat membawakan istana Ratu Balqis sebelum ia datang. Salah seorang ulama berkata ia dapat membawakannya sebelum rapat itu selesai. Nabi Sulaiman tak bergeming. Tak lama, seorang jin bernama Ifrit lalu berkata, "Aku dapat mengambilkannya untukmu hanya dalam sekedip mata!"
Ternyata benar, sebelum Nabi Sulaiman berkedip, singgasana itu sudah hadir di depan Nabi Sulaiman. Misi yang diemban Ifrit berhasil. Ia membawa istana Ratu Balqis yang berada di Yaman ke depan istana Nabi Sulaiman di Palestina yang berjarak ribuan kilometer.
Balqis pun datang dan disambut dengan mewah oleh sang kekasih Allah. Ia merasa terkesima dengan keramahtamahan, kekayaan, serta yang paling utama, penampakan istana yang mirip sekali dengan istana miliknya di Yaman. Ia meliriknya berkali-kali dan meyakinkan dirinya bahwa itu bukanlah istananya walaupun tampak sangat mirip.
Ratu Balqis pun menyadari bahwa saat itu ia tengah ditemani oleh seseorang yang sangat kuat, cerdik, kaya, dan berkuasa lebih dari apapun. Ia merasa sosok seperti Nabi Sulaiman bukanlah raja biasa melainkan manusia pilihan Allah. Balqis pun akhirnya menyatakan tunduk pada Sulaiman dan memutuskan untuk meninggalkan penyembahan matahari dan bersungguh-sungguh menyembah Allah SWT semata. Ia juga meminta segenap pejabat, bangsawan, dan rakyatnya untuk melakukan hal yang sama sebagai bentuk keyakinannya pada tauhid yang diajarkan Sulaiman bin Daud. (afr)
Load more